Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Perkasa Roeslani menyatakan instrumen investasi syariah menjadi magnet bagi pasar saham Indonesia disaat terjadi  berbagai guncangan akibat krisis global yang dipicu  krisis pangan, energi, finansial, dan geopolitik, yang melibatkan Rusia vs Ukraina.

“Produk investasi berbasis indeks syariah, seperti Reksa Dana Indeks Syariah, dan  exchange traded fund (ETF) atas indeks syariah, memudahkan investor berinvestasi pada saham-saham syariah yang memiliki  karakteristik pertumbuhan  tinggi,” kata Rosan saat bertemu Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI)  Iman Rachman dan  eksekutif Standard & Poor's di Washington, AS, Sabtu (5/11/2022).

Pada 31 Oktober 2022, Bursa Efek Indonesia  meluncurkan indeks IDX Sharia Growth. Indeks ini mengukur kinerja harga 30 saham syariah yang memiliki tren pertumbuhan laba bersih dan pendapatan relatif terhadap harga dengan likuiditas transaksi dan kinerja keuangan baik.

Pada tahun 2011,  hanya ada 314 saham syariah yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Jumlah itu meningkat signifikan  per September 2022, dimana terdapat   493 saham. 

“Bicara mengenai peluang dan tantangan pasar saham dan keuangan Indonesia khususnya investasi syariah memang selalu menarik. Jika bicara mengenai investasi syariah kita tahu potensinya besar, tetapi produk-produk syariah sayangnya belum menjadi magnet bagi investor. Investor yang memegang prinsip syariah pun masih belum terlalu banyak,” kata Rosan.

Ia mengatakan,  pasar saham dan keuangan serta lingkungan investasi di Indonesia sangat menarik baik bagi investor asing maupun domestik. Daya tarik Indonesia, lanjutnya, ditopang fundamental ekonomi Indonesia yang kokoh. Pada Kuartal II-2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,44 persen suatu pencapaian terbaik di antara negara-negara G20. 

Selain itu, terjadi peningkatan  jumlah saham syariah, yang  didukung  pertumbuhan aktivitas transaksi saham syariah yang rata-rata pertumbuhannya itu 9,8% per tahun dari  Rp 3,03 triliun rata-rata per hari, kini sudah mencapai  Rp 7,74 triliun per hari.

“Alhamdulillah, hasil dari diskusi ini, kami  menyepakati untuk berkolaborasi dan bekerja sama membuka potensi pasar saham dan keuangan di Indonesia, khususnya investasi syariah,” kata Rosan.

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M Ifdhal


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022