Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, akan mengembangkan pabrik garam beryodium yang berbasis masyarakat di Kecamatan Blang Mangat.

Wali Kota Lhokseumawe Suaidi Yahya di Lhokseumawe, Senin mengatakan, pabrik itu akan menampung produksi masyarakat yang ada di sekitarnya, selain memproduksi sendiri.

Sambungnya, lahan garam yang telah ada seluas 6 hektare yang akan diperoleh hasil dua fungsi, yaitu sebagai lahan garam dan juga sebagai lokasi budidaya ikan atau udang.

"Nantinya pada lahan garam dimaksud, selain dijadikan lahan untuk memperoleh garam, juga pinggirannya bisa dijadikan sebagai budidaya ikan bandeng atau udang. Dimana, lokasi tambak tersebut juga, akan dikelola oleh kelompok tani masyarakat," ujar Suaidi Yahya.

Ia juga menuturkan, pabrik garam beryodium tersebut mulai perencanaan hingga dibangun pada tahun 2015 selanjutnya diharapkan sebelum akhir 2016 pabrik dimaksud sudah berproduksi.

Keberadaan pabrik garam di wilayah Lhokseumawe sangat penting dan strategis, karena kebutuhan untuk wilayah itu dan daerah lain di Provinsi Aceh, dipasok dari daerah lain.

"Sehingga dengan adanya pabrik garam beryodium di Lhoskeumawe, akan mencukupi kebutuhan di berbagai daerah di Provinsi Aceh dan tidak perlu lagi dipasok dari luar Aceh," ungkap Wali Kota Lhokseumawe tersebut.

Tambahnya lagi, keberadaan pabrik garam tersebut juga memiliki dua sisi strategis, yaitu memaksimalkan peran serta petani garam dan kelompok tani di sekitarnya dan mampu memproduksi garam untuk kebutuhan  daerah, sehingga kedua-duanya memiliki nilai ekonomis.

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016