Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) Aceh meminta agar desa di seluruh provinsi paling barat Indonesia itu mengalokasikan Dana Desa untuk penanggulangan bencana, karena menjadi sektor penggunaan prioritas pemerintah.

“Waktu perencanaan, desa-desa sudah bisa memproyeksikan bahwa kita harus ada anggaran ketika sewaktu-waktu ada bencana, karena itu adalah prioritas,” kata Kepala DPMG Aceh Zulkifli di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan ada tiga prioritas penggunaan Dana Desa yakni pemulihan ekonomi nasional skala desa, program strategis nasional yang menjadi kewenangan desa dan mitigasi bencana baik alam maupun non alam.

Saat ini, menurut Zulkifli, belum desa di Aceh yang betul-betul menggunakan Dana Desa untuk mitigasi maupun penanganan bencana. Padahal, Aceh merupakan daerah rawan bencana, salah satunya seperti banjir.

“Sejauh ini secara khusus belum ada kita dapat laporan desa-desa yang menggunakan. Tapi kita yakin ada yang menganggarkan, cuma apakah dianggarkan sesuai kebutuhan,” katanya.

Seharusnya, desa-desa yang sudah menjadi langganan banjir setiap tahun harus peka terhadap kondisi tersebut, sehingga saat perencanaan langsung menganggarkan Dana Desa untuk penanggulangan bencana.

Dengan demikian, masyarakat bisa dengan cepat mendapat bantuan, tidak perlu menunggu lama bantuan dari pemerintah kabupaten/kota atau provinsi.

“Ini yang menjadi tantangan ke depan, mengedukasi desa-desa dalam perencanaan untuk menganggarkan hal seperti itu,” katanya.

Misalnya, lanjut dia, desa yang sering banjir, lalu berdampak pada lahan pertanian masyarakat. Maka aparatur desa bisa menggunakan Dana Desa untuk menyediakan bibit bagi petani yang gagal panen.

“Seperti ada lahan pertanian yang digarap masyarakat yang gagal panen akibat banjir, jadi bisa digunakan Dana Desa untuk menyediakan bibit, sehingga penanggulangan cepat,” katanya.

Untuk diketahui, Aceh mendapatkan alokasi Dana Desa sebesar Rp4,66 triliun pada 2022, untuk 6.497 gampong atau desa. Saat ini, pencairan Dana Desa di Tanah Rencong sudah mencapai tahap terakhir, dari total tiga tahapan pencairan.

Pencairan Dana Desa 2022 telah mencapai Rp4,3 triliun atau 93 persen, dengan sektor penggunaan prioritas untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta pemulihan ekonomi masyarakat.

“Alhamdulillah realisasi kita dapat nomor lima tercepat seluruh Indonesia. Hari ini sudah 93 persen lebih, artinya hanya tersisa sekitar enam persen lagi,” kata Zulkifli.

Pewarta: Khalis Surry

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022