Bupati Aceh Tamiang Mursil melantik sebanyak 26 orang datok penghulu (kepala desa) terdiri dari 23 datok terpilih dan tiga lagi penjabat datok untuk memimpin sementara tiga kampung pemekaran di daerah itu.

“Pada hari ini sebanyak 26 datok penghulu defenitif, tiga di antaranya pj datok telah diambil sumpah jabatannya. Ketiga pj datok ikut dilantik tujuannya untuk mengisi kevakuman kepemimpinan setelah masa jabatan datok penghulu yang lama telah berakhir,” kata  Mursil di Aceh Tamiang, Selasa.

Pelantikan 26 datok menjelang berakhirnya masa jabatan Bupati Mursil ini dilangsungkan di Tribun Alun-alun belakang Kantor Bupati Aceh Tamiang, Senin (28/11).

Dijelasakn Mursil tiga pj datok tersebut berasal dari PNS Kantor Camat. Mereka akan mengisi kepemimpinan kampung yang baru saja terbentuk. Tiga kampung hasil pemekaran tersebut yakni, Kampung Sumber Makmur, Kecamatan Tenggulun, Kampung Mekar Jaya, Kecamatan Rantau dan Kampung Alur  Mentawak, Kecamatan Kejuruan Muda.

“Ketiga kampung tersebut telah mendapatkan Kode Registrasi Desa dari Kementerian Dalam Negeri sebagai penanda bahwa tiga kampung yang baru terbentuk itu telah resmi dan mempunyai kekuatan hukum yang tetap,” tegasnya.

Lahirnya tiga kampung di tiga kecamatan ini, kata Mursil berkat perjuangan, komitmen, kerja keras serta doa dan dukungan masyarakat selama ini telah membuahkan hasil, dari status kampung persiapan menjadi kampung defenitif.

“Upaya ini tidak lain hanya untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat dalam hal administrasi dan harapannya semakin terjadi   pemerataan pembangunan di tingkat desa,” sebut Mursil.

Sementara kepada para datok penghulu yang telah dilantik dapat menjadikan pelantikan tersebut sebagai langkah awal dalam mengabdikan diri kepada bangsa, negara dan warga masyarakat kampung khususnya.

“Terpilihnya seorang datok penghulu mencerminkan besarnya harapan masyarakat akan adanya perubahan yang lebih baik. Sebab datok memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kehidupan masyarakat yang dituangkan dalam qanun kampung,” ucap Bupati.

Datok penghulu juga dituntut mampu mensinergikan program pemerintah kampung dengan program pemerintah daerah, provinsi maupun pusat yang diterima oleh kampung. Sinergitas ini diperlukan untuk menghindari tumang tindih dalam pelaksanaan pembangunan.

Mursil menyadari acara pelantikan datok penghulu digelar dalam situasi sulit karena kabupaten itu baru saja dilanda bencana banjir besar dan tanah longsor hingga menimbulkan kerugian secara materil maupun non materil dan mengganggu aktivitas masyarakat.

Pewarta: Dede Harison

Editor : Heru Dwi Suryatmojo


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022