Kuala Simpang (ANTARA) - Proyek lanjutan pembangunan jembatan di Desa Pematang Durian, Kecamatan Sekerak, Kabupaten Aceh Tamiang sudah tahap pemasangan rangka baja atau tahap IV.
Bupati Aceh Tamiang Mursil di Kuala Simpang, Senin, mengatakan akan memprioritaskan pembangunan jembatan penghubung antar desa dan kecamatan di pedalaman hulu Aceh Tamiang tersebut.
"Proyek jembatan ini sudah dimulai dari tahun 2019, proses pembangunannya bertahap setiap tahun dianggarkan. Pada 2022 ini sudah tahap pemasangan rangka baja-nya," kata Mursil.
Mursil menyatakan hal itu usai melakukan tepung tawar pemasangan rangka baja jembatan dari lokasi proyek Desa Pematang Durian.
"Pembangunan jembatan Pematang Durian ini merupakan program sejak awal saya dilantik menjadi bupati. Setiap tahun selalu kita kawal anggarannya," ungkapnya.
Bupati Mursil yang akan berakhir masa jabatannya pada 28 Desember 2022 ini memastikan pada 2023 Desa Pematang Durian sudah miliki akses jembatan untuk beraktivitas tidak lagi menyeberangi sungai naik getek.
Oleh kerena itu, sebut Mursil Pemkab Aceh Tamiang berkomitmen untuk menyelesaikan pembangunan jembatan penghubung antar Desa Pematang Durian, Kecamatan Sekerak dengan Desa Rantau Bintang, Kecamatan Bandar Pusaka di pedalaman hulu Aceh Tamiang ini.
"Tahun 2023 nanti sudah tahap bangun lantai (selesai). Tentu selesainya jembatan ini dibangun akan memberi dampak manfaat besar khususnya bagi warga hulu Aceh Tamiang, untuk mengeluarkan hasil pertanian dan perkebunan masyarakat dari kampung seberang sungai," tukas Mursil.
Datok Penghulu (Kepala Desa) Pematang Durian, Hasanuddin mengatakan warganya sudah puluhan tahun mendambahkan jembatan permanen di atas sungai Aceh Tamiang tersebut.
"Selama ini kami masih mengandalkan perahu getek untuk menyeberang beraktivitas di luar, termasuk anak-anak setiap harinya naik getek untuk ke sekolah," tutur Hasanuddin didampingi tokoh masyarakat Zainal.
Hasanuddin mencontohkan seperti menjual hasil panen TBS kelapa sawit selama ini harus dilangsir menggunakan getek ke kampung tetangga Rantau Bintang dibeli dengan harga murah oleh agen pengumpul.
"Harapan kami jembatan ini bisa rampung tahun depan (2023) agar masyarakat Pematang Durian bisa merdeka secara ekonomi. Disamping itu sarana getek sebagai transportasi penyeberangan mengangkut orang dan barang tidak maksimal lagi digunakan karena kapasitasnya terbatas," ucap datok Hasanuddin.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Aceh Tamiang Baihaki Ahyat dikonfirmasi, Selasa, mengatakan proyek lanjutan pembangunan jembatan Desa Pematang Durian, Kecamatan Sekerak ini dikerjakan oleh rekanan pelaksana CV Amiqu Baru meggunakan sumber anggaran Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) TA 2022.
"Tahun ini sudah tahap ke-IV pemasangan rangka baja. Tahun 2023 akan dilanjutkan ke tahap berikutnya (lantai). Jembatan tersebut sudah tiga tahun laju dikerjakan sebelum saya di Bina Marga," kata Baihaki.