Kualasimpang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang menyatakan, Pendidikan dan Latihan (Diklat) Pilot Project Skill Development Center atau Proyek Percontohan Pusat Pengembangan Keahlian Kabupaten Aceh Tamiang bisa mengentaskan pengangguran di wilayah setempat.
"Jaga nama baik Kabupaten Aceh Tamiang, serius, dan fokus dalam mengikuti pelatihan ini. Jangan sia-sia kan kesempatan ilmu yang diberikan selama masa pelatihan, karena ini merupakan bekal di kemudian hari untuk mengentaskan pengangguran," ucap Bupati Aceh Tamiang, Mursil di Aula Setdakab Aceh Tamiang, Kualasimpang, Selasa.
Hal tersebut dikatakan Mursil saat membuka Diklat Pilot Project Skill Development Center Kabupaten Aceh Tamiang melalui "Mobile Training Unit" digelar Balai Latihan Kerja (BLK) Aceh, dan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi setempat yang diikuti puluhan peserta dan dihadiri pejabat terkait.
Bupati mengatakan, kegiatan pelatihan yang berbasis kompetensi ini bakal dilaksanakan pada dua tempat, yakni Kualasimpang di Aceh Tamiang, dan BLK Aceh di Banda Aceh.
Kedua program tersebut merupakan bagian kerja dari pusat pengembangan keahlian yang sedang dijalankan oleh pemkab setempat.
Seperti diketahui, Balai Latihan Kerja Aceh telah melaksanakan Bimbingan Teknis Pengurus Forum dan Koordinasi Workplace Skill Development Center di mana program pelatihan ini merupakan hasil dari program pusat pengembangan keahlian yang digelar di Kualasimpang pada 22 Oktober 2019.
"Dukungan dari ketua BLK Provinsi Aceh, seluruh jajaran di BLK Aceh, dan sinergitas OPD-OPD, para kepala Sekolah Menengah Kejuruan, dan BPS penyebabkan program ini dapat berjalan dengan baik. Maka dari itu, besar harapan kami program berbasis kompetensi dapat diteruskan di Kabupaten Aceh Tamiang nantinya," tegas Bupati Mursil.
Ketua DPRK Aceh Tamiang, Suprianto, mengatakan, pihaknya mengapresiasi dan mendukung penuhnya kegiatan diklat "Mobile Training Unit", dan Diklat Boarding BLK Aceh Program SDC yang diharapkan menghasilkan tenaga kerja siap pakai.
"Melalui kegiatan ini, kita harapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi guna menekan angka pengangguran di Aceh Tamiang ini," ungkap dia.
Ketua BLK Aceh, Teguh Sulistiyo dalam laporannya mengatakan, bahwa maksud dan tujuan dari pelatihan ini demi meningkatkan, mengembangkan potensi kerja disiplin, etos kerja peserta pelatihan tingkat keterampilan, dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang kualifikasi jabatan atau pekerjaan.
Ia menjelaskan, pelaksanaan pelatihan ini dilaksanakan di Kabupaten Aceh Tamiang, dan pelatihan "boarding" bakal dilaksanakan di BLK Provinsi Aceh.
"Untuk pelaksanaan 'on job training SDC' ada tujuh program pelatihan meliputi menjahit pakaian dengan mesin, program teknisi telepon seluler, program service sepeda motor konvensional, program las, program 'practical office', program motor tempel, dan program 'inishing' teknik semprot," terangnya.
"Kami membuka sembilan paket pelatihan SDC, dan enam paket pelatihan 'boarding'. Jumlah peserta pelatihan SDC total 144 orang terdiri dari sembilan paket yang masing-masing paket berjumlah enam orang. Sedangkan pelatihan 'boarding' 56 orang terdiri dari menjahit pakaian dengan mesin sebanyak tujuh orang, teknisi refigrasi tujuh orang, 'service' sepeda motor konvensional 13 orang, 'service' sepeda motor injeksi 12 orang, operator mesin bubut sebanyak delapan orang, dan juru las SMAW sembilan orang," jelas Teguh.