Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, mengalami kenaikkan sekitar 10 persen, karena mahalnya harga gabah menyusul berakhirnya musim panen.

Dari hasil pantauan di Pasar Inpres Lhokseumawe, Selasa,  kenaikan harga beras telah terjadi dalam waktu dua bulan terakhir dengan rata-rata Rp15.000 per karung (isi 15 kilogram) untuk semua jenis.

Menurut salah seorang pedagang, Heri, harga beras mulai naik dalam dua bulan terakhir, namun kenaikannya terjadi secara bertahap untuk semua jenis dan merek beras yang biasa dijual oleh pedagang.

Sebutnya, untuk harga beras merek Rajawali naik dari Rp145 ribu menjadi Rp150 ribu/karung, sedangkan jenis beras lainnya rata-rata antara Rp140 ribu dan Rp145 ribu/karung.

"Kenaikan beras dalam sebulan terakhir terjadi secara bertahap, sebelumnya naik Rp5.000, masih dalam bulan yang sama naik lagi Rp5.000, kemudian melonjak lagi, sehingga dalam dua bulan ini, kenaikan harga beras sudah Rp15.000/karung," ungkap pedagang beras tersebut.

Disebutkan, lonjakan harga beras akan terus terjadi, mengingat berakhirnya masa panen dan mulai masuknya musim tanam di sejumlah daerah penghasil beras yang ada di Aceh, seperti dari Kabupaten Pidie, Bireun, dan Kabupaten Aceh Utara.

Dengan kondisi tersebut, stok gabah di tingkat petani mulai berkurang, sehingga ikut mempengaruhi melonjaknya harga beras di pasaran.   

Apalagi, saat sekarang tidak ada panen serta umumnya menunggu masa tanam berikutnya, katanya.

Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016