Satu individu gajah sumatra (elephas maximus sumatranus) jinak mati akibat diserang kawanan gajah liar di Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Arianto di Aceh Timur, Senin, mengatakan gajah mati tersebut merupakan gajah jantan bernama Lilik, berusia kurang lebih 35 tahun. 

"Gajah Lilik mati, Minggu (25/12) sekira pukul 03.00 WIB setelah diserang gajah liar. Selain menyebabkan kematian Lilik, kawanan gajah liar tersebut juga menyerang dan menyebabkan  gajah jinak lainnya terluka," kata Agus Arianto.

Saat penyerangan berlangsung, kata Agus Arianto, para mahout atau pawang gajah, berupaya menghalau kawasan gajah liar tersebut. Namun, para mahout pun dikejar kawanan gajah liar.

"Penyerangan kawanan gajah liar tersebut berlangsung di sekitar CRU Serbajadi. Saat kejadian, listrik mati, sehingga lokasi CRU gelap dan menyulitkan mahout menolong gajah jinak yang diserang kawanan gajah liar tersebut," kata Agus Arianto

Berdasarkan penanganan yang telah dilakukan, kata Agus Arianto, kawanan gajah liar tersebut sudah beberapa minggu berada di seputaran CRU Serbajadi. Tim CRU juga sudah berupaya menggiring kawanan gajah liar tersebut kembali ke kawasan hutan.

Ikuti Survei Kesadaran Merek ANTARA: Klik di sini

Namun, kawanan gajah liar tetap kembali dan mendekati CRU hingga terjadi penyerangan terhadap gajah jinak Lilik dan lainnya. Lokasi  penyerangan gajah jinak Lilik berada sekitar 100 meter di seberang sungai tidak jauh dari CRU Serbajadi, kata Agus Arianto.

"Tim medis BKSDA Aceh sudah berada di lokasi guna nekropsi atau bedah bangkai gajah jinak Lilik serta merawat gajah jinak lainnya yang luka-luka akibat penyerangan kawanan gajah liar tersebut," kata Agus Arianto.

Merujuk pada daftar dari The IUCN Red List of Threatened Species, gajah sumatra hanya ditemukan di Pulau Sumatra ini berstatus spesies yang terancam kritis, berisiko tinggi untuk punah di alam liar. 

BKSDA Aceh mengimbau masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian alam khususnya satwa liar gajah Sumatera dengan cara tidak merusak hutan yang merupakan habitat berbagai jenis satwa, serta tidak menangkap, melukai, membunuh.

Selain itu juga menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati serta tidak memasang jerat ataupun racun yang dapat menyebabkan kematian.

Aktivitas tersebut dapat menyebabkan interaksi negatif gajah sumatra dengan manusia, yang berdampak pada kerugian secara ekonomi hingga korban jiwa baik bagi manusia ataupun keberlangsungan hidup satwa liar tersebut, kata  Agus Arianto.

"BKSDA Aceh merasa kehilangan dengan kematian gajah jinak Lilik yang telah bersama dan berjasa dalam mendukung penanganan interaksi negatif manusia dan gajah liar di Provinsi Aceh khususnya di wilayah Aceh Timur," kata Agus Arianto.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2022