Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh bekerjasama dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran (BP2MI) Banda Aceh dan Poltekkes Kemenkes Aceh menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) untuk bertugas ke Jepang.
"Kita melatih nakes yang akan kita berangkatkan ke Jepang, mereka diploma atau sarjana keperawatan. Saat ini mereka sedang kita latih untuk bahasa Jepang," kata Kepala BPVP Banda Aceh Rahmad Faisal, di Banda Aceh, Sabtu.
Faisal mengatakan, saat ini ada lima tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan bahasa Jepang secara online bersama pihak Jakarta selama enam bulan.
Lima orang tersebut merupakan mereka yang terpilih dari 32 tenaga kesehatan yang dilatih dalam kerjasama goverment to goverment dari dua angkatan pada 2022 lalu.
"Di Jepang nantinya mereka lebih kepada untuk merawat orang-orang tua di sana, juga ada yang bekerja di rumah sakit dan di rumah masing-masing orang di Jepang," ujarnya.
Selain itu, kata Faisal, tahun ini pihaknya juga sudah menyiapkan sebanyak 16 orang untuk mengikuti seleksi pada Mei 2023, mereka nantinya akan diberangkatkan ke Korea Selatan.
"Kita tambah lagi tahun ini untuk 16 orang lagi untuk bahasa Korea, mereka nanti diberangkatkan ke korea Selatan untuk program baru 2024. Sekarang kita lagi mencari instruktur dan persiapkan modulnya," katanya.
Tak hanya itu, lanjut Faisal, sebenarnya Arab Saudi juga ada permintaan untuk tenaga kesehatan atau hospitality, tahun lalu pihaknya sudah pernah mencoba zoom meeting langsung dengan atase ketenagakerjaan di Kuwait.
Namun, peminat ke Arab Saudi masih sangat minim, ia melihat masyarakat Aceh masih takut bekerja ke luar negeri. Padahal semua ini sudah mendapatkan jaminan dari BP2MI.
"Padahal untuk bekerja di luar negeri ini sudah dijamin oleh BP2MI, kemudian kita juga ada Atase Ketenagakerjaan di sana, dan ini jalur resmi," demikian Rahmad Faisal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kita melatih nakes yang akan kita berangkatkan ke Jepang, mereka diploma atau sarjana keperawatan. Saat ini mereka sedang kita latih untuk bahasa Jepang," kata Kepala BPVP Banda Aceh Rahmad Faisal, di Banda Aceh, Sabtu.
Faisal mengatakan, saat ini ada lima tenaga kesehatan yang mengikuti pelatihan bahasa Jepang secara online bersama pihak Jakarta selama enam bulan.
Lima orang tersebut merupakan mereka yang terpilih dari 32 tenaga kesehatan yang dilatih dalam kerjasama goverment to goverment dari dua angkatan pada 2022 lalu.
"Di Jepang nantinya mereka lebih kepada untuk merawat orang-orang tua di sana, juga ada yang bekerja di rumah sakit dan di rumah masing-masing orang di Jepang," ujarnya.
Selain itu, kata Faisal, tahun ini pihaknya juga sudah menyiapkan sebanyak 16 orang untuk mengikuti seleksi pada Mei 2023, mereka nantinya akan diberangkatkan ke Korea Selatan.
"Kita tambah lagi tahun ini untuk 16 orang lagi untuk bahasa Korea, mereka nanti diberangkatkan ke korea Selatan untuk program baru 2024. Sekarang kita lagi mencari instruktur dan persiapkan modulnya," katanya.
Tak hanya itu, lanjut Faisal, sebenarnya Arab Saudi juga ada permintaan untuk tenaga kesehatan atau hospitality, tahun lalu pihaknya sudah pernah mencoba zoom meeting langsung dengan atase ketenagakerjaan di Kuwait.
Namun, peminat ke Arab Saudi masih sangat minim, ia melihat masyarakat Aceh masih takut bekerja ke luar negeri. Padahal semua ini sudah mendapatkan jaminan dari BP2MI.
"Padahal untuk bekerja di luar negeri ini sudah dijamin oleh BP2MI, kemudian kita juga ada Atase Ketenagakerjaan di sana, dan ini jalur resmi," demikian Rahmad Faisal.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023