Penjabat (Pj) Bupati Aceh Barat, Mahdi Effendi mencanangkan Bapak dan Bunda Asuh bagi anak stunting di daerahnya sebagai upaya menurunkan angka kekerdilan bagi anak dan remaja di daerah ini.
“Pencanangan Bapak dan Bunda Asuh anak stunting, merupakan salah satu upaya nyata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam rangka mencegah dan menurunkan angka stunting,” kata Pj Bupati Mahdi di Meulaboh, Sabtu.
Ia mengatakan, saat ini stunting masih menjadi fokus utama pemerintah, baik ditingkat pusat hingga daerah.
Baca juga: Mukim di Abdya diminta perkokoh adat istiadat
Mahdi mengatakan, penanganan stunting membutuhkan langkah strategis dan terpadu dari seluruh jajaran pemerintah di tingkat kabupaten, kecamatan maupun gampong (desa), dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dengan melakukan berbagai upaya konkrit percepatan penurunan stunting, salah satunya melalui pencanangan Bapak/Bunda asuh anak stunting.
Menurutnya, program ini menjadi gerakan kolaboratif dalam mempercepat penurunan stunting, yang menyasar langsung kepada keluarga berisiko stunting, sekaligus mendorong masyarakat untuk menunjukkan tanggung jawab sosial kepada keluarga berisiko tinggi stunting.
Mahdi berharap pencanangan ini nantinya dapat menjadi langkah untuk memberikan kontribusi bagi penurunan angka stunting, melalui upaya-upaya pencegahan dan implementasi nyata di lapangan.
Mahdi juga menuturkan salah satu upaya nyata yang dilakukan Pemkab Aceh Barat dalam mencegah dan menurunkan angka stunting di Aceh Barat, di antaranya dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak balita yang terindikasi stunting, dan ibu hamil dengan kategori Kurang Energi Kronis (KEK).
Baca juga: Dinas Kesehatan mencatat 610 anak di Aceh Barat alami kekerdilan, perlu perkuat intervensi
Hal itu sejalan dengan amanat Permendagri nomor 84 tahun 2022 tentang pedoman penyusunan APBD tahun 2023 yang menjelaskan bahwa, upaya percepatan penurunan stunting turut dilakukan melalui pendampingan keluarga dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Kendati demikian, Mahdi juga mengingatkan penyebab stunting tidak hanya semata-mata terkait permasalahan gizi dan pola makan, namun pola asuh, air bersih, hingga sanitasi juga menjadi faktor penting dalam mencegah dan menangani stunting.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak, baik jajaran pemerintah melalui instansi terkait, elemen masyarakat maupun lembaga/organisasi untuk berperan aktif dan saling berkolaborasi dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Aceh Barat, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam upaya pencapaian target nasional penurunan stunting yaitu 14 persen di tahun 2024 mendatang.
"Upaya penanganan stunting harus dilakukan secara berkesinambungan melalui pemenuhan gizi bagi bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui hingga remaja putri" ujar Mahdi.
Dia juga berharap pencanangan ini dapat memicu semangat untuk melakukan berbagai langkah dalam percepatan penurunan stunting di Aceh Barat.
Baca juga: Stunting bisa dialami anak dari berbagai level ekonomi, anak orang kaya bisa kena
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
“Pencanangan Bapak dan Bunda Asuh anak stunting, merupakan salah satu upaya nyata yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat dalam rangka mencegah dan menurunkan angka stunting,” kata Pj Bupati Mahdi di Meulaboh, Sabtu.
Ia mengatakan, saat ini stunting masih menjadi fokus utama pemerintah, baik ditingkat pusat hingga daerah.
Baca juga: Mukim di Abdya diminta perkokoh adat istiadat
Mahdi mengatakan, penanganan stunting membutuhkan langkah strategis dan terpadu dari seluruh jajaran pemerintah di tingkat kabupaten, kecamatan maupun gampong (desa), dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat dengan melakukan berbagai upaya konkrit percepatan penurunan stunting, salah satunya melalui pencanangan Bapak/Bunda asuh anak stunting.
Menurutnya, program ini menjadi gerakan kolaboratif dalam mempercepat penurunan stunting, yang menyasar langsung kepada keluarga berisiko stunting, sekaligus mendorong masyarakat untuk menunjukkan tanggung jawab sosial kepada keluarga berisiko tinggi stunting.
Mahdi berharap pencanangan ini nantinya dapat menjadi langkah untuk memberikan kontribusi bagi penurunan angka stunting, melalui upaya-upaya pencegahan dan implementasi nyata di lapangan.
Mahdi juga menuturkan salah satu upaya nyata yang dilakukan Pemkab Aceh Barat dalam mencegah dan menurunkan angka stunting di Aceh Barat, di antaranya dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak balita yang terindikasi stunting, dan ibu hamil dengan kategori Kurang Energi Kronis (KEK).
Baca juga: Dinas Kesehatan mencatat 610 anak di Aceh Barat alami kekerdilan, perlu perkuat intervensi
Hal itu sejalan dengan amanat Permendagri nomor 84 tahun 2022 tentang pedoman penyusunan APBD tahun 2023 yang menjelaskan bahwa, upaya percepatan penurunan stunting turut dilakukan melalui pendampingan keluarga dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Kendati demikian, Mahdi juga mengingatkan penyebab stunting tidak hanya semata-mata terkait permasalahan gizi dan pola makan, namun pola asuh, air bersih, hingga sanitasi juga menjadi faktor penting dalam mencegah dan menangani stunting.
Untuk itu, ia mengajak semua pihak, baik jajaran pemerintah melalui instansi terkait, elemen masyarakat maupun lembaga/organisasi untuk berperan aktif dan saling berkolaborasi dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kabupaten Aceh Barat, sehingga dapat memberikan kontribusi dalam upaya pencapaian target nasional penurunan stunting yaitu 14 persen di tahun 2024 mendatang.
"Upaya penanganan stunting harus dilakukan secara berkesinambungan melalui pemenuhan gizi bagi bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui hingga remaja putri" ujar Mahdi.
Dia juga berharap pencanangan ini dapat memicu semangat untuk melakukan berbagai langkah dalam percepatan penurunan stunting di Aceh Barat.
Baca juga: Stunting bisa dialami anak dari berbagai level ekonomi, anak orang kaya bisa kena
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023