Harga daging kerbau dan sapi pada hari pertama "meugang" dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) tembus angka Rp200 ribu/kg karena tingginya permintaan dan minimnya persediaan ternak.
Data dari Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya yang diterima wartawan di Blangpidie, Senin, tercatat 192 ekor kerbau jantan, 26 ekor kerbau betina dan 88 ekor sapi akan dipotong oleh pedagang di sejumlah pasar daging dadakan yang tersebar di Abdya.
"Meski ada pedagang yang menyembelih hewan ternak pada Kamis besok, namun harganya tetap sama berkisar antara Rp190 ribu-Rp200 ribu," kata Junaidi salah seorang pedagang daging kerbau di jalan nasional, Blangpidie-Tapaktuan.
Baca juga: Aceh potong 7.512 sapi dan kerbau untuk meugang Ramadhan
Menurutnya mahalnya harga daging pada hari meugang bukanlah keinginan para pedagang tetapi disebabkan tingginya nilai beli hewan ternak. Untuk satu ekor kerbau saja harganya mencapai diatas angka Rp20 juta/ ekor.
Pedagang lainnya mengatakan biasanya pada hari kedua Meugang, harga daging segar akan turun hingga Rp150 ribu/kg jika sudah menjelang siang dan sore hari.
"Daging ini kalau masih baru dipotong mahal sebab masih sangat segar. Kecuali udah menjelang siang baru mulai turun sedikit," tutur Yasir pedagang lainnya di Pasar Tanjung Bunga, Tangan-Tangan.
Juli, salah seorang warga yang membeli daging di pasar Blangpidie mengatakan mahalnya harga daging meugang di Abdya bukanlah hal aneh karena pada perayaan sebelumnya harga daging segar juga mencapai Rp200 ribu/kg.
"Sudah biasa gitu, jadi harga daging kerbau ataupun sapi mahal pada hari meugang tidak jadi masalah lagi bagi kita,"ucap pembeli itu.
Adapun pelaksanaan tradisi meugang kali ini sama dengan tahun sebelumnya, dimana Pemkab Abdya mengeluarkan himbauan agar proses oemotongan dan berjualan daging tetap harus menjaga kebersihan dan cek kesehatan ternak serta tidak menciptakan kemacetan di jalan raya.
Pasalnya proses jual daging meugang di Abdya sejak dahulu kerap membuat lapak jualan ditempat tertentu seperti lapangan bola dan bahkan pantai yang luas, karena warga berbondong-bondong datang membeli daging sebagai bentuk rasa syukur menyambut bulan Ramadhan.
Baca juga: Aceh Jaya potong 437 ternak sapi dan kerbau untuk meugang ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Data dari Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya yang diterima wartawan di Blangpidie, Senin, tercatat 192 ekor kerbau jantan, 26 ekor kerbau betina dan 88 ekor sapi akan dipotong oleh pedagang di sejumlah pasar daging dadakan yang tersebar di Abdya.
"Meski ada pedagang yang menyembelih hewan ternak pada Kamis besok, namun harganya tetap sama berkisar antara Rp190 ribu-Rp200 ribu," kata Junaidi salah seorang pedagang daging kerbau di jalan nasional, Blangpidie-Tapaktuan.
Baca juga: Aceh potong 7.512 sapi dan kerbau untuk meugang Ramadhan
Menurutnya mahalnya harga daging pada hari meugang bukanlah keinginan para pedagang tetapi disebabkan tingginya nilai beli hewan ternak. Untuk satu ekor kerbau saja harganya mencapai diatas angka Rp20 juta/ ekor.
Pedagang lainnya mengatakan biasanya pada hari kedua Meugang, harga daging segar akan turun hingga Rp150 ribu/kg jika sudah menjelang siang dan sore hari.
"Daging ini kalau masih baru dipotong mahal sebab masih sangat segar. Kecuali udah menjelang siang baru mulai turun sedikit," tutur Yasir pedagang lainnya di Pasar Tanjung Bunga, Tangan-Tangan.
Juli, salah seorang warga yang membeli daging di pasar Blangpidie mengatakan mahalnya harga daging meugang di Abdya bukanlah hal aneh karena pada perayaan sebelumnya harga daging segar juga mencapai Rp200 ribu/kg.
"Sudah biasa gitu, jadi harga daging kerbau ataupun sapi mahal pada hari meugang tidak jadi masalah lagi bagi kita,"ucap pembeli itu.
Adapun pelaksanaan tradisi meugang kali ini sama dengan tahun sebelumnya, dimana Pemkab Abdya mengeluarkan himbauan agar proses oemotongan dan berjualan daging tetap harus menjaga kebersihan dan cek kesehatan ternak serta tidak menciptakan kemacetan di jalan raya.
Pasalnya proses jual daging meugang di Abdya sejak dahulu kerap membuat lapak jualan ditempat tertentu seperti lapangan bola dan bahkan pantai yang luas, karena warga berbondong-bondong datang membeli daging sebagai bentuk rasa syukur menyambut bulan Ramadhan.
Baca juga: Aceh Jaya potong 437 ternak sapi dan kerbau untuk meugang ramadhan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023