Meureudu (ANTARA Aceh) - Sebanyak 102 orang warga  meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 6,4 skala richter yang menggunacang Kabupaten Pidie Jaya dan sekitar pada Rabu (7/12) pagi dan 42 orang di antaranya adalah ibu rumah tangga (IRT).

"Semua korban meninggal dunia 102 orang, 96 diantaranya warga Pidie Jaya, 4 Orang warga Pidie dan 2 orang warga Bireuen. Kemudian 42 di antaranya adalah ibu rumah tangga," sebut Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi ketika dihubungi Antara dari Sabang, Rabu.

Dari 96 orang korban meninggal asal Kabupaten Pidie Jaya, depalan diantaranya belum diketahui indentitasnya. Ada pun rincian korban terdiri dari, laki-laki 24 orang, perempuan 42 dan anak-anak 22.

Korban meninggal yang tedeteksi tersebut tersebar di enam kecamatan yakni, Trianggadeng 30 orang, Meureudu 24 orang, Bandar Dua 15 orang, Panteraja 3 orang, Meurah Dua 4 orang, dan Bandar Baru 12 orang, lalu yang tidak terdeteksi tersebar di daerah Ulee Glee serta Jangka Buya.

Dampak dari guncangan gempa menjelang Shubuh pukul 05.03 WIB itu sebanyak 857 orang mengalami luka berat hingga ringan dan 83.838 korban lainnya menempati posko pengungsian yang tersebar di 124 titik.

"Data pengungsi yang terus melonjak. Kami akan mengambil sikap penanganan selanjutnya guna menghindari lonjakan pengungsi," kata Said Mulyadi yang juga Komandan Satgas Tanggap Darurat di Pidie Jaya.

Sebelumnya, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa juga telah menyalurkan bantuan hingga mencapai Rp6,5 miliar. Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk matras, tenda keluarga, tenda gulung, tenda psikososial, selimut, lauk pauk, permainan anak, perlengkapan belajar anak, perlengkapan khusus ibu hamil dan bayi, perlengkapan keluarga, foodware, sandang, dan kidsware.

Kemensos juga telah menyalurkan santunan kepada ahli waris 96 korban meninggal sebesar Rp1,44 miliar dan santunan untuk korban luka berat sebanyak 165 orang sebesar Rp825 juta.
   

Pewarta: Irman Yusuf

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2016