Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar lebih banyak event yang digelar di Indonesia, terutama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, guna mendongkrak okupansi hotel atau tingkat hunian kamar hotel.
"Kita harus menggenjot lebih banyak event," kata Sandiaga saat bertemu media di Jakarta, Jumat.
Sandiaga mengatakan, alokasi dana oleh pemerintah sudah bisa kembali normal di tahun 2024-2025, setelah sebelumnya dana yang ada direalokasikan untuk penanganan COVID-19. Sehingga diharapkan lebih banyak event-event yang diselenggarakan di Tanah Air, termasuk yang digelar oleh pemerintah, yang dapat berkontribusi pada okupansi hotel.
"Sekitar 10 persen dari total event nasional yang dilakukan oleh pemerintah ini bisa mendongkrak kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kepada ekonomi kita, termasuk tingkat keterisian kamar hotel," ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, semakin banyak event yang digelar di Indonesia akan semakin baik untuk perputaran ekonomi termasuk okupansi hotel. Sebagai contoh, kata dia, bertepatan dengan gelaran festival musik jazz di JIExpo Kemayoran Jakarta pada 2-4 Juni 2023, hotel-hotel di sekitar area tersebut sudah terpesan sekitar 90 persen bahkan penuh.
"Bicara data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), (okupansi pascapandemi COVID-19) kita sudah ada di 50 persen. Hotel-hotel berbintang ini mendekati angka sebelum COVID-19, masih sekitar 20 persen di bawah angka sebelum COVID-19. Tapi kalau ada event seperti festival musik jazz ini, sekitar area Kemayoran sudah terpesan 90 persen sampai fully booked," imbuh Sandiaga.
Sandiaga pun optimistis bahwa Indonesia sebenarnya sangat memiliki potensi untuk menggelar event berkelas internasional. Hal itu dibuktikan dengan kesuksesan Presidensi G20 tahun lalu dan keketuaan ASEAN tahun ini.
"Kita mampu menjadi tuan rumah G20 dan ASEAN. Acara musik juga, apalagi nanti ada band besar yang akan manggung di sini seperti Coldplay. Ini bukti bahwa kita siap menyelenggarakan event-event berkelas dunia," kata Menparekraf Sandiaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
"Kita harus menggenjot lebih banyak event," kata Sandiaga saat bertemu media di Jakarta, Jumat.
Sandiaga mengatakan, alokasi dana oleh pemerintah sudah bisa kembali normal di tahun 2024-2025, setelah sebelumnya dana yang ada direalokasikan untuk penanganan COVID-19. Sehingga diharapkan lebih banyak event-event yang diselenggarakan di Tanah Air, termasuk yang digelar oleh pemerintah, yang dapat berkontribusi pada okupansi hotel.
"Sekitar 10 persen dari total event nasional yang dilakukan oleh pemerintah ini bisa mendongkrak kontribusi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif kepada ekonomi kita, termasuk tingkat keterisian kamar hotel," ujar Sandiaga.
Menurut Sandiaga, semakin banyak event yang digelar di Indonesia akan semakin baik untuk perputaran ekonomi termasuk okupansi hotel. Sebagai contoh, kata dia, bertepatan dengan gelaran festival musik jazz di JIExpo Kemayoran Jakarta pada 2-4 Juni 2023, hotel-hotel di sekitar area tersebut sudah terpesan sekitar 90 persen bahkan penuh.
"Bicara data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), (okupansi pascapandemi COVID-19) kita sudah ada di 50 persen. Hotel-hotel berbintang ini mendekati angka sebelum COVID-19, masih sekitar 20 persen di bawah angka sebelum COVID-19. Tapi kalau ada event seperti festival musik jazz ini, sekitar area Kemayoran sudah terpesan 90 persen sampai fully booked," imbuh Sandiaga.
Sandiaga pun optimistis bahwa Indonesia sebenarnya sangat memiliki potensi untuk menggelar event berkelas internasional. Hal itu dibuktikan dengan kesuksesan Presidensi G20 tahun lalu dan keketuaan ASEAN tahun ini.
"Kita mampu menjadi tuan rumah G20 dan ASEAN. Acara musik juga, apalagi nanti ada band besar yang akan manggung di sini seperti Coldplay. Ini bukti bahwa kita siap menyelenggarakan event-event berkelas dunia," kata Menparekraf Sandiaga.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023