Universitas Syiah Kuala (USK) Darussalam Banda Aceh menjalin kerja sama dengan Yayasan Sativa Nusantara (YSN) dalam bidang penelitian ganja medis di Indonesia kata pejabat di perguruan tinggi tersebut.
“Kita akan berkolaborasi dengan YSN sesuai dengan perjanjian yang telah kita sepakati untuk penelitian kanabis atau ganja untuk keperluan medis,” kata Rektor USK Prof Marwan di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menjelaskan YSN dan USK secara resmi akan berkolaborasi dalam mempersiapkan segala aspek teknis yang dibutuhkan untuk penelitian dan pengembangan obat herbal berbahan dasar C
cannabis varietas asli Indonesia.
Baca juga: Polres Nagan Raya tetapkan status DPO pemilik 40 Ha ladang ganja di Beutong Ateuh
Ia mengatakan proses tersebut meliputi penyusunan konsep penelitian, mekanisme budidaya, dan pengawasannya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 16 Tahun 2022 dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2023.
Yayasan Sativa Nusantara (YSN), sebuah lembaga riset dan advokasi ganja medis, telah menandatangani Perjanjian Kerja sama Pelaksanaan Penelitian dengan Universitas Syiah Kuala (USK) untuk melakukan penelitian ganja medis di Pusat Riset Obat Herbal Universitas Syiah Kuala (PRO Herbal USK).
“Kami menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Sativa Nusantara atas motivasi dan support-nya sehingga kami berani. Keberanian untuk masuk ke wilayah baru. walau ganja itu sendiri bukan barang baru di Aceh,” katanya.
Ketua Pengurus YSN Dhira Narayana mengatakan pencapaian tersebut adalah tonggak bersejarah dalam perjuangan legalisasi pemanfaatan ganja di Indonesia dan hasil kerja jangka 10 tahun lebih yang telah dilakukan kawan-kawan LGN dan YSN.
“Sekarang kita memasuki babak baru dalam perjuangan dan saya yakin kita dapat menemukan potensi-potensi luar biasa yang terkandung di dalam tanaman ganja Indonesia,” katanya
Menurut dia Mimpi untuk melakukan riset ganja medis ini adalah visi dari mendiang Prof. Dr. H. Musri Musman, M.Sc, Guru Besar Kimia Bahan Alam USK, yang juga merupakan pendiri YSN. Semasa hidupnya beliau telah bekerja gigih dalam membangun kerjasama antara YSN dan USK, sampai akhirnya pada tahun 2020, Prof. Musri juga ditunjuk sebagai Ketua PRO Herbal USK, sebelum akhirnya digantikan oleh Dr. rer. nat. Khairan.
Ketua PRO HERBAL, Dr. rer. nat. Khairan mengatakan dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerjasama tersebut, PRO HERBAL akan segera membuat kajian tentang kemanfaatan tanaman ganja ini. Minimal kita bisa mulai dengan melakukan kajian Indikasi Geografis.
Baca juga: Polisi tangkap 14 pengedar narkoba di Pidie Aceh dalam tiga pekan
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023