Banda Aceh (ANTARA) -
Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) memanfaatkan daun asam jawa untuk menjadi shampo kucing herbal antijamur dan antibakteri.
"Inisiasi produk yang diberi nama Cat Tamarin ini, berawal dari maraknya masyarakat yang menjadi pecinta kucing atau cat lovers, khususnya di Kota Banda Aceh. Umumnya, produk shampo yang dijual di pasaran sebagian besar berbahan baku kimia sehingga dapat memberikan beberapa efek samping terhadap kucing seperti alergi, iritasi, kerontokan bulu, dan kulit menjadi kering," kata Ketua Tim Hidayatus Sadri di Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan tanaman tersebut multifungsi, mulai dari batang hingga daunnya dapat dimanfaatkan dalam industri makanan, minuman, farmasi, hingga kerajinan dan untuk daunnya belum ada upaya pemanfaatan menjadi sesuatu yang bernilai guna.
"Ada beberapa kandungan senyawa bioaktif pada ekstrak daun asam jawa yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri, antijamur, antiinflamasi, dan antioksidan. Sejauh ini belum pernah ditemukan produk komersial shampo kucing berbahan dasar asam jawa," katanya.
Ia mengatakan tim ini berdiskusi untuk membuat satu produk inovasi perawatan kucing yang menggunakan bahan alami dengan membaca berbagai literatur yang ada, serta tersedianya tanaman asam jawa di lingkungan kampus menjadi satu potensi yang bisa dimanfaatkan.
Tim terdiri mahasiswa lintas Prodi yang terdiri dari Ketua Tim, Hidayatus Sadri, dengan anggota, Lailatul Hasanah, Ririn Triyuliani, Safetri Yona, berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan, serta Aura Magfirah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan dibimbing oleh Wahyu Eka Sari, S.Si, M.Si.
Anggota Tim Magfirah menambahkan komoditas produk yang diusulkan pada PKM-K ini merupakan hasil inisiatif mandiri, yang bertujuan untuk membuka pangsa pasar produk shampo kucing berbahan dasar alami.
adapun keunggulan dari produk tersebut yaitu memanfaatkan potensi sumberdaya lokal berbahan alami ekstrak herbal daun asam jawa sebagai bahan utamanya, sehingga produk yang disajikan untuk perawatan hewan lebih aman digunakan dibandingkan dengan produk berbahan dasar kimia.
Pihaknya berharap dengan adanya produk tersebut menjadi ide baru untuk membantu meningkatkan pertumbuhan usaha UMKM di masyarakat khususnya Kota Banda Aceh.
Baca juga: USK kukuhkan sebanyak 40 guru besar sepanjang 2023