Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Dr (Cand.) dr Inggrid Tania, MSi mengatakan para muslim dapat berpuasa di bulan Syawal dan meminum herbal rutin guna mengeluarkan lemak dan meringankan kerja liver.
"Yang paling utama ketika berlebaran itu pintar mengatur (pola makan) jangan sampai berlebihan mengonsumsi makanan tinggi lemak," ujar dia kepada ANTARA, Senin.
Puasa Syawal disunahkan dilakukan selama enam hari pada Bulan Syawal, terhitung sejak tanggal 2 Syawal atau sehari setelah shalat Idul Fitri.
Selain puasa Syawal, Inggrid juga mengatakan orang-orang juga dapat mencoba minuman herbal sebelum menyantap makanan tinggi lemak seperti hidangan opor, gulai yang biasanya disajikan saat Lebaran, semisal teh hijau ditambah kapulaga, teh hijau ditambah jahe atau variasi minuman lainnya semisal kunyit, temulawak, biji pala dan ekstrak vanila.
"(Herbal) itu sebenarnya akan membantu tubuh bisa menormalisasi kembali kadar lemak di dalam darah, sehingga nanti mencegah kolesterol jahat akibat kita memakan makanan tinggi lemak," jelas Inggrid.
Herbal ini, sambung dia, bisa dikonsumsi untuk menggantikan minuman manis lainnya yang justru akan memperberat inflamasi atau peradangan di dalam tubuh.
Puasa Syawal dan herbal bisa bantu ringankan kerja liver
Senin, 24 April 2023 17:04 WIB