Lhokseumawe (ANTARA Aceh)- Akibat kurangnya hasil tangkapan ikan segar dalam kurun waktu hampir dua bulan terakhir, aktivitas penjemuran ikan asin di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, sepi.

Dikatakan seorang pemilik usaha penjemuran ikan di pinggiran Pantai Pusong, Pak Yon, Sabtu, bahwa sudah dua bulan terakhir aktivitas penjemuran ikan sepi. bukan hanya dirinya saja, akan tetapi semua usaha penjemuran ikan asin disepanjang pantai Pusong, sepi.

Hal itu disebabkan oleh minimnya hasil tangkapan ikan segar oleh nelayan di sekitar perairan Lhokseumawe. Sehingga berakibat pada berkurangnya kegiatan penjemuran ikan yang biasa dilakukan oleh warga pinggiran pantai setempat.

"Karena minimnya tangkapan ikan segar selama ini, aktivitas penjemuran juga sepi. Namun jika sedang banyak ikan saat seperti itu baru ramai," ungkap Pak Yon.

Sebut pengrajin ikan olahan itu, meski minimnya bahan baku, akan tetapi pihaknya tetap melakukan aktivitas pengolahan ikan. Yaitu dengan menjemur udang dan membuat ikan kayu, meski dengan jumlah yang sangat terbatas.

Karena sebagaimana dikatakan olehnya, untuk mendapatkan bahan baku ikan segar, sangat sulit. Meskipun ada, akan tetapi nelayan lebih suka menjual ke pasar  ikan  segar karena sedang mahal harganya.

Sementara itu, akibat kurangnya aktivitas penjemuran ikan di sepanjang pantai Pusong karena berkurangnya hasil tangkapan ikan segar selama ini. Sejumlah ibu-ibu  yang menggantungkan nafkah hidupnya dengan bekerja sebagai penjemur ikan, mengaku berkurang pendapatannya.

"Jika sedang banyak ikan, dalam satu hari kami bisa mendapatkan  uang sebesar Rp 150 ribu per orang. Akan tetapi jika sepi seperti ini, hanya Rp 50 ribu. Hal itu sangat kami maklumi, karena memang keadaan begini dan pekerjaanpun tidak banyak," ungkap salah seorang ibu pekerja penjemur ikan.


Pewarta: Muchlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017