Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Aceh menyatakan pihaknya memperketat lalu lintas hewan ternak, terutama dari luar daerah, guna mencegah penularan berbagai penyakit, termasuk antraks yang kini sedang mencuat.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Aceh Zalsufran di Banda Aceh, Jumat, mengatakan sampai saat ini di provinsi itu barat Indonesia tersebut belum ditemukan kasus antraks terhadap hewan ternak.
"Pengawasan lalu lintas hewan ternak diperketat guna mencegah penularan antraks, maupun penyakit ternak menular lainnya terutama di wilayah perbatasan Aceh," kata Zalsufran.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat pastikan ternak untuk kurban aman dikonsumsi
Ia juga mengimbau peternak meningkatkan kewaspadaan adanya penularan penyakit. Dan apabila menemukan gejala, segera melaporkan guna penanganan dan pencegahan lebih lanjut, sehingga tidak menular.
Zalsufran mengatakan pihaknya juga menurunkan tim yang terus bergerak ke lapangan memeriksa hewan-hewan ternak. Pemeriksaan tersebut untuk memastikan kesehatan hewan ternak tetap terjaga.
"Masyarakat juga tidak perlu resah. Kewaspadaan dan upaya pencegahan terus dilakukan. Dan paling penting, kami ingatkan peternak memastikan kebersihan kandang serta menjaga makanan hewan ternak tetap sehat," katanya.
Selain itu, ia juga meminta penyembelihan hewan ternak dilakukan di rumah potong resmi. Sebab, hewan ternak yang disembelih di rumah potong resmi sudah diperiksa kesehatannya oleh petugas terkait.
"Hal ini juga untuk mencegah penularan penyakit hewan ke manusia. Di mana, daging yang dikonsumsi bukan dari hewan ternak yang mati akibat penyakit, tetapi dari hewan ternak yang benar-benar sehat," kata Zalsufran.
Baca juga: Persediaan hewan kurban di Aceh Besar mampu penuhi permintaan pasar
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Aceh Zalsufran di Banda Aceh, Jumat, mengatakan sampai saat ini di provinsi itu barat Indonesia tersebut belum ditemukan kasus antraks terhadap hewan ternak.
"Pengawasan lalu lintas hewan ternak diperketat guna mencegah penularan antraks, maupun penyakit ternak menular lainnya terutama di wilayah perbatasan Aceh," kata Zalsufran.
Baca juga: Pemkab Aceh Barat pastikan ternak untuk kurban aman dikonsumsi
Ia juga mengimbau peternak meningkatkan kewaspadaan adanya penularan penyakit. Dan apabila menemukan gejala, segera melaporkan guna penanganan dan pencegahan lebih lanjut, sehingga tidak menular.
Zalsufran mengatakan pihaknya juga menurunkan tim yang terus bergerak ke lapangan memeriksa hewan-hewan ternak. Pemeriksaan tersebut untuk memastikan kesehatan hewan ternak tetap terjaga.
"Masyarakat juga tidak perlu resah. Kewaspadaan dan upaya pencegahan terus dilakukan. Dan paling penting, kami ingatkan peternak memastikan kebersihan kandang serta menjaga makanan hewan ternak tetap sehat," katanya.
Selain itu, ia juga meminta penyembelihan hewan ternak dilakukan di rumah potong resmi. Sebab, hewan ternak yang disembelih di rumah potong resmi sudah diperiksa kesehatannya oleh petugas terkait.
"Hal ini juga untuk mencegah penularan penyakit hewan ke manusia. Di mana, daging yang dikonsumsi bukan dari hewan ternak yang mati akibat penyakit, tetapi dari hewan ternak yang benar-benar sehat," kata Zalsufran.
Baca juga: Persediaan hewan kurban di Aceh Besar mampu penuhi permintaan pasar
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023