Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh melalui Conservation Respons Unit (CRU) Alue Kuyun, Kabupaten Aceh Barat kembali mengatasi gangguan gajah liar di kawasan Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas, kabupaten setempat.

“Upaya penanganan nya masih sama, kami tetap berupaya menggiring gajah agar kembali masuk ke dalam hutan,” kata Edison, petugas CRU yang dihubungi ANTARA dari Meulaboh, Aceh Barat, Jumat sore.

Edison mengatakan dampak gangguan gajah di wilayah pedalaman Kabupaten Aceh Barat tersebut, telah menyebabkan sebuah gubuk milik masyarakat di Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas, rusak diobrak-abrik gajah.

Baca juga: Gangguan gajah di Aceh Barat terjadi akibat aktivitas di hutan

Tidak hanya itu, dampak dari gangguan satwa liar tersebut juga menyebabkan sejumlah tanaman produktif ikut rusak, diantaranya seperti tanaman pisang, pohon pinang, serta pohon lainnya.

Edison mengatakan meski telah menyisir areal perkebunan dan pinggiran hutan di sekitar lokasi kejadian, namun seekor gajah yang diduga menjadi penyebab gangguan tersebut masih belum ditemukan oleh petugas.

“Sabtu besok kami akan kembali melanjutkan penanganan,” kata Edison.

 

Kepala BKSDA Aceh Resor Meulaboh, Satirin yang dikonfirmasi terpisah membenarkan adanya gangguan gajah di Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat yang terjadi pada Kamis malam.

“Ada laporan gangguan gajah, saat ini sudah ditangani oleh tim CRU Aceh,” kata Satirin.

Ia mengakui dalam dua pekan ini, gangguan satwa liar gajah di sejumlah desa dan kecamatan di Kabupaten Aceh Barat masih terus terjadi, sehingga menyebabkan kekhawatiran di masyarakat.

“Kami hanya bisa melakukan penggiringan agar satwa ini kembali masuk ke hutan,” kata Satirin.

Baca juga: BKSDA kerahkan tim atasi gangguan gajah di Pante Ceureumen

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023