Banda Aceh (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan seekor macan dahan (neofelis diardi diardi) ditemukan mati dalam kandang di kantor balai di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tersebut.
Kepala BKSDA Aceh Ujang Wisnu Barata di Banda Aceh, Senin, mengatakan macan dahan itu sebelumnya dievakuasi dalam kondisi lemah dari pemukiman penduduk di Kabupaten Bener Meriah pada 14 September 2024.
"Kami tidak mengetahui apa yang telah menimpa macan dahan tersebut. Hanya saja, kami mendapatkan informasi satwa dilindungi itu dalam kondisi sakit dan memerlukan penanganan medis saat dievakuasi," kayanya.
Selanjutnya, tim membawa macan dahan itu ke Kantor BKSDA Aceh di Banda Aceh untuk penanganan lebih lanjut. Satwa dilindungi tersebut ditangani dengan baik hingga kondisinya dianggap pulih.
Pada 29 September 2024, lanjut Ujang Wisnu Barata, tim medis BKSDA melakukan pemeriksaan khusus. Hasil pemeriksaan khusus, tim menemukan macan dahan tersebut mengalami kelainan darah atau anemia.
"Apa penyebab macan dahan tersebut mengalami anemia, kami tidak tahu. Padahal, satwa tersebut dalam kondisi sehat. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tim medis menyesuaikan pakan yang diberikan, seperti daging segar, ayam, dan lainnya" kata Ujang Wisnu Barata.
Selanjutnya, kondisi macan dahan tersebut terus membaik, sehingga dijadwalkan pelepasliaran ke Cagar Alam Jantho, Kabupaten Aceh Besar. Namun, pada Senin (7/10) sekira pukul 07.30 WIB, macan dahan tersebut ditemukan mati.
"Kami berkoordinasi dengan tim dokter yang menangani macan dahan tersebut untuk mengetahui apa penyebab kematiannya. Untuk informasi awal, penyebab kematiannya anemia," kata Ujang Wisnu Barata.
Baca juga: BPBD Aceh Barat dan BKSDA halau gajah ke hutan cegah kerusakan kebun