Kutacane (ANTARA Aceh) - Komandan Kodim (Dandim) 0108/Aceh Tenggara mengimbau, agar masyarakat daerah itu menghentikan segala bentuk kejahatan dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 15 Februari 2017.

"Kami mengimbau kepada warga setempat, untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik. Jangan mudah terintimidasi oleh siapa pun juga," ucap Komadan Kodim Aceh Tenggara, Letkol Inf Yudiono di Kutacane, Provinsi Aceh, Selasa.

Bila masyarakat di daerah tersebut merasa diintimidasi terutama menjelang hari pemungutan suara, lanjutnya, maka silakan melapor kepada polres atau polsek di Aceh Tenggara dan pihaknya sendiri.

Selain itu, pihaknya telah memasang 13 spanduk yang tersebar di tempat-tempat strategis dan terdapat banyak warga yang membaca di seluruh wilayah kabupaten tersebut terhitung muali Rabu (1/2).

Dalam spanduk berlambang Pangdam Iskandar Muda dan Polda Aceh ini bertuliskan "Hentikan Kejahatan Pilkada", lalu "Laporkan Segera..., Akan Kami Tindak Tegas" seperti di Jalan Lintas Kutacane-Medan tepatnya di Desa Lawe Dua.

Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Tenggara, telah meloloskan dua pasangan calon bupati-wakil bupati yakni nomor urut satu Raidin-Bukhari, dan nomor urut dua yang merupakan pasangan petahana Ali Basrah-Denny Febrian Roza.

Sementara KIP Aceh, telah meloloskan enam pasangan calon gubernur-wakil gubernur Aceh periode 2017-2022 bagi daerah yang memiliki 23 kabupaten/kota tersebut.

"Ini merupakan salah satu upaya kita bagi warga untuk berpartisipasi aktif, dan mengamankan jalannya proses Pilkada Aceh dan Pilkada Aceh Tenggara aman, lancar, serta menghindari intimidasi pemilih," tegas Yudiono.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian akhir pekan lalu di Medan, mengatakan dari pemantauan selama ini, potensi kerawanan itu ada dalam pilkada serentak 2017 berada di Jakarta, Aceh dan beberapa wilayah di Indoesia bagian timur.

"Yang agak rawan wilayah Jakarta, Aceh dan beberapa daerah timur seperti di Papua," kata Kapolri Tito.

Kapolda Aceh Irjen Rio Septiadi Djambak sebelumnya tidak memungkiri bahwa di wilayah hukumnya kali ini masuk dalam kategori rawan penyelenggaraan pilkada serentak.

"Historisnya kan, pascadaerah konflik tentu indikatornya rawan. Kali ini prediksinya, juga rawan. Tapi mudah-mudahan atas izin Allah dan atas kerjasama kita semua antara penyelenggara pemilu, dapat berjalan dengan aman dan lancar," kata dia.

Rio menambahkan, pihaknya telah menyiapkan 12.300 personel untuk mengamankan jalannya pilkada, dan ditambah 1.900 personel dari Mabes Polri, Polda Jawa Timur, hingga Polda Sumatera Barat.

Berdasarkan evaluasi pada pilkada tahun 2012, ucapnya, ada sejumlah gangguan keamanan misalnya intimidasi, pengancaman, hingga praktik politik uang.

Dari 21 daerah yang mengikuti pilkada serentak 2017 tersebut, berdasarkan hasil pemetaan sebanyak delapan kabupaten/kota dianggap paling rawan di Aceh.

"Ada delapan titik dari hasil 'maping' kita, enggak usah diberi tahu. Itu kan, dinamis ya. Yang pasti, kita sudah ambil langkah-langkah antisipasi," tuturnya.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017