Sejumlah masyarakat di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) menyayangkan proyek pembangunan jembatan di daerah itu yang bernilai Rp4,3 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023 yang gagal terealisasi akibat keterlambatan tender.

“Sayang sekali, semoga menjadi pembelajaran bagi Pemkab Abdya dalam mempercepat proses tender di masa akan datang sehingga masyarakat tidak dirugikan akibat kelalaian,” kata Tokoh masyarakat Abdya, Muslim Hasan di Blangpidie, Ahad.

Hal itu disampaikan setelah dirinya memperoleh informasi ada proyek pembangunan jembatan penghubung antar pedesaan di Gampong Padang Kawa, Kecamatan Tangan-Tangan gagal direalisasi hanya gara-gara tender lewat batas waktu yang ditentukan.

Baca juga: Pemkab upayakan pembangunan jembatan Rp4,3 miliar di Abdya terealisasi

Dimana, batas waktu maksimal penyaluran DAK fisik tahap pertama sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan selambat-lambatnya 21 Juli, namun persyaratan tersebut tidak bisa dipenuhi Pemkab Abdya.

Akibatnya paket proyek pembangunan jembatan penghubung antar pedesaan senilai Rp4,3 miliar yang digagas oleh Pj Bupati Darmansah terpaksa gagal dibangun karena tidak lagi ditransfer DAK dari oleh pemerintah pusat. 

“Kami sangat kecewa jika digagalkan, karena sudah 12 tahun kami nanti-nantikan pergantian jembatan ini. Kami tidak tahan lagi setiap hujan turun air sungai selalu meluap naik ke masjid dan rumah-rumah penduduk,”kata Yusman, warga Kecamatan Tangan-Tangan.

Ia menjelaskan luapan air sungai hingga sering terjadi banjir itu disebabkan rendahnya badan jembatan yang ada sekarang ditambah banyaknya tumpukan sampah dan kayu tersangkut pada tiang penyangga jembatan itu.

“Kami sangat sedih kalau jembatan ini gagal dibangun tahun ini, karena sudah 12 tahun yang diharapkan oleh masyarakat dari empat gampong di Kecamatan Tangan-Tangan akhirnya nihil,” katanya. 

Ia berharap Pj Bupati Abdya agar melakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab keterlambatan tersebut. Apakah kegagalan disebabkan oleh kelalaian panitia lelang, atau lambatnya proses perencanaan.

“Kalau kegagalan ini disebabkan keterlambatan perencanaan kami minta diblacklisk saja perusahaannya. Kalau panitia tender yang lalai, ganti saja mereka, supaya ke depan masyarakat tidak dirugikan lagi,” ujarnya.

Baca juga: Proyek jembatan senilai Rp4,3 miliar di Abdya gagal dibangun, ini penyebabnya

Pewarta: Suprian

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023