Pj Wali Kota Banda Aceh Amiruddin meminta agar kepala sekolah di daerah ibu kota Provinsi Aceh itu untuk gencar melakukan edukasi antikorupsi di lingkungan warga sekolah, sebagai upaya memberantas perilaku koruptif di sektor pendidikan.

“Kepala sekolah berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai integritas kepada seluruh warga sekolah. Kepala sekolah harus menjadi contoh yang baik serta mampu menginspirasi guru, siswa, dan staf sekolah untuk menjunjung tinggi prinsip kejujuran dan transparansi,” kata Amiruddin di Banda Aceh, Selasa.

Pernyataan itu disampaikan Amiruddin dalam sosialisasi antikorupsi dan integritas bagi para kepala sekolah taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) se Banda Aceh.

Ia menjelaskan korupsi merupakan penyakit sosial yang merugikan bangsa. Tentu tidak bisa dianggap remeh, sehingga dibutuhkan komitmen bersama untuk melawan korupsi dan menciptakan budaya integritas yang kuat.

Menurut dia, sosialisasi anti korupsi dan integritas sangat penting dilakukan dalam membangun kepemimpinan yang kuat dan memberantas perilaku koruptif di semua sektor, termasuk di sektor pendidikan.

“Kita berkumpul untuk mengupas tuntas permasalahan korupsi serta membahas langkah-langkah yang dapat kita ambil sebagai kepala sekolah dalam membangun integritas, dan menciptakan lingkungan pendidikan yang bersih dari korupsi,” katanya. 

Ia menilai, dalam melaksanakan tugas kepemimpinan harus tertuju pada penerapan tata kelola yang baik dan akuntabilitas. Kepala sekolah berperan aktif dalam memastikan penggunaan dana pendidikan sesuai dengan peruntukannya, serta memeriksa dengan seksama segala bentuk pengadaan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

“Kepala sekolah juga harus mendorong partisipasi aktif orang tua dalam pengawasan dan pengelolaan sumber daya sekolah. Sebagai bagian pelayan masyarakat, kita harus membangun komitmen bersama untuk melawan praktik korupsi dalam berbagai bentuknya,” katanya. 

Ia juga mengajak para kepala sekolah untuk mengembangkan ide mengemas pelajaran dengan memasukkan pemahaman tentang korupsi, penyebab korupsi, dan dampak negatifnya. Karena siswa juga perlu diajarkan etika, integritas, transparansi, dan akuntabilitas.

“Sekolah dapat membentuk kelompok siswa yang fokus pada pencegahan korupsi dan mempromosikan integritas. Kelompok ini dapat mengadakan kegiatan seperti diskusi, seminar, atau lokakarya tentang masalah korupsi dan cara mengatasinya,” ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banda Aceh Sulaiman Bakri mengatakan sosialisasi anti korupsi tersebut diikuti 130 kepala sekolah yang terdiri dari jenjang TK/PAUD, SD, dan SMP. Sementara 15 orang lainnya merupakan ketua komite sekolah. 

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada kepala sekolah dan para komite sekolah terkait pengelolaan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), agar para terhindar dari penyalahgunaan dana pemerintah,” katanya.
 

Pewarta: Khalis Surry

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023