Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak meresmikan secara simbolis bantuan sumur bor untuk pondok pesantren Madinatuddiniyah Darul Huda, di Desa Paloh Gadeng, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.
Maruli didampingi Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal di Aceh Utara, Rabu, mengatakan penyediaan air bersih merupakan program utama TNI Angkatan Darat (AD), yang hingga kini telah membangun sebanyak 3.300 titik air bersih di seluruh Indonesia.
"Sudah mencapai 3.300 titik air bersih telah dibangun oleh TNI AD, bahkan bantuan dari pemerintah hanya 5 persen, selebihnya adalah karya dan inovasi para Komandan bersama prajurit TNI berkreasi bersama jajarannya," kata Maruli.
Baca juga: Kasad ajak prajurit TNI di Aceh kreatif dan inovatif saat bertugas
Ia menjelaskan khusus wilayah Korem 011 Lilawangsa di bawah Komandan Korem Kolonel Inf Ali Imran juga telah berhasil membangun instalasi sumur bor di sejumlah titik untuk pondok pesantren.
"Saya dulu sama-sama bertugas sama Ali Imran, memang dari dulu beliau ini kreatif, dan sekarang semakin bagus, bahkan sesuai laporan alat yang digunakan untuk mengebor menggunakan alat bor untuk mencari gas, tapi nyatanya berhasil dilakukan," katanya.
Ia menjelaskan selain program air bersih sumur bor yang dikerjakan oleh TNI AD, sasaran selanjutnya adalah sawah-sawah tadah hujan yang juga menjadi program yang dikerjakan oleh TNI AD.
“Program ketahanan pangan menjadi program prioritas Presiden Prabowo, kami sudah sampaikan khusus sawah tadah hujan perlu dibangun dan diairi lewat pompanisasi dan hal ini sudah disetujui oleh Bapak Presiden akan dikerjakan oleh TNI AD," ujarnya.
Berdasarkan data, menurut dia, ada sekitar 9,5 persen penduduk miskin di Indonesia atau sekitar 28 juta jiwa dengan kebutuhan sanitasi dan air bersih tidak baik, sehingga kebutuhan air bersih akan terus digenjot.
Oleh karena itu dirinya menaruh perhatian serius untuk menangani sanitasi dan air bersih untuk masyarakat miskin tersebut.
"TNI AD ikut ambil peran untuk mewujudkan kebutuhan air bersih dan sanitasi," ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda Paloh Gadeng Tgk Zunuwanis mengatakan sebelum dibangun sumur bor oleh Korem Lilawangsa, para santri yang mencapai 2.000 orang menggunakan air tidak layak pakai atau berwarna kuning secara bergantian untuk memenuhi kebutuhan harian.
"Sekarang Alhamdulillah untuk kebutuhan air bersih di Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda sudah tercukupi dan airnya juga sangat bersih dan layak konsumsi, terima kasih telah membantu wujudkan air bersih di Dayah Madinatuddiniyah Darul Huda," katanya.
Baca juga: Kasad ajak pesta demokrasi riang gembira