Harga gula pasir yang dijual pedagang eceran di Kabupaten Aceh Timur, kini mencapai Rp18 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp14 ribu per kilogram. 

"Harga gula naik sejak maulid kemarin, saya tidak tahu penyebab pasti kenaikan gula pasir. Padahal, persediaannya mencukupi," kata Nurul Izzah, pedagang sembako, di Pekan Idi Cut, Kabupaten Aceh Timur, Jumat.

Dia mengaku akibat naiknya harga gula tersebut menyebabkan daya beli masyarakat berkurang.

"Biasanya, kalau maulid, permintaan gula tinggi. Akan tetapi karena harganya naik, banyak masyarakat lebih memilih membeli kue dari pada gula untuk pergi ke acara maulid," kata Nurul Izzah.

Selain harga gula, harga cabai merah juga mengalami kenaikan dari Rp30 ribu menjadi Rp70 ribu per kilogram. Begitu juga harga cabai hijau dari Rp15 ribu per kilogram menjadi Rp40 ribu per kilogram.

"Kenaikan harga cabai merah sudah berlangsung sejak sepekan terakhir akibat tingginya permintaan selama perayaan maulid," kata Nurul Izzah menyebutkan.

Bukan hanya itu, harga telur ayam ras juga mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir yakni dari Rp42 ribu menjadi Rp48 ribu per papan isi 30 butir.

Kemudian harga beras juga masih tinggi yaitu Rp200 ribu satu karung isi 15 kilogram yang kualitas medium dari sebelumnya Rp145 ribu.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Aceh Timur M Khairurradi mengatakan sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan di pasaran menyusul tingginya permintaan.

Ia mengatakan pihaknya telah mengambil langkah yang tepat untuk menekan laju kenaikan harga di tingkat pedagang, seperti pemantauan stabilitas harga di kalangan distributor dan mengawasi agar tidak melakukan penimbunan.

"Kami juga melakukan memantau ketersediaan barang di tingkat distributor dan kesesuaian harga penjualan antara distributor dengan pedagang," kata M Khairurradi.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023