Pertamina meluncur program Pertamangrove dengan menanam 10 ribu bibit mangrove atau bakau sebagai bentuk komitmen perusahaan minyak dan gas tersebut mewujudkan kelestarian lingkungan di Provinsi Aceh.
Peluncuran Pertamangrove dan penanaman 10 ribu bibit bakau tersebut dipusatkan di Kompleks Pelabuhan Perikanan Samudra Kutaraja di Banda Aceh, Sabtu.
Sales Area Manager Aceh Pertamina Surya Suganda mengatakan program penanaman mangrove tersebut berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Dinas Kelautan Perikanan untuk mewujudkan kelestarian lingkungan dan ekosistem mangrove.
"Program Pertamangrove dan penanaman mangrove ini merupakan kontribusi konsumen Pertamina di Aceh, di mana setiap pembelian bahan bakar minyak jenis Pertamax disisihkan Rp19 untuk program tersebut. Untuk tahap awal, ditanam 10 ribu bibit mangrove di pelabuhan perikanan ini," katanya.
Surya Suganda mengatakan program penanaman mangrove tersebut sebagai wujud komitmen Pertamina untuk senantiasa mendorong penggunaan energi ramah lingkungan serta melestarikan dan konservasi hutan, khususnya mangrove di Provinsi Aceh.
"Program ini merupakan langkah kecil yang dibuat bersama untuk mewujudkan bumi Aceh lebih hijau dan lebih baik. Kami menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang mendukung dan menyukseskan program penanaman mangrove tersebut," kata Surya Suganda.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan Provinsi Aceh Muhammad Daud mengapresiasi Pertamina bersama konsumennya yang peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup terutama wilayah pesisir.
"Kami mendorong program penanaman mangrove menjadi contoh nyata bagi pihak lain untuk ikut berperan aktif dalam upaya mitigasi perubahan iklim serta menciptakan kondisi lingkungan yang lestari bagi masa mendatang," katanya.
Selain itu, Muhammad Daud mengharapkan penanaman 10 batang bibit mangrove tersebut memberikan efek positif dan berdampak luas yang tidak hanya di Provinsi Aceh, tetapi juga di seluruh Indonesia untuk mewujudkan kondisi lingkungan yang lebih hijau dan lebih baik.
"Keberadaan hutan mangrove tidak hanya memperbaiki dan menciptakan kondisi lingkungan yang hijau, tetapi lebih dari itu menghadirkan sumber perekonomian masyarakat. Sebab, keberadaan ekosistem mangrove bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat," kata Muhammad Daud.
Baca juga: SBA tanam mangrove dan lepas 2.000 bibit kakap putih
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023
Peluncuran Pertamangrove dan penanaman 10 ribu bibit bakau tersebut dipusatkan di Kompleks Pelabuhan Perikanan Samudra Kutaraja di Banda Aceh, Sabtu.
Sales Area Manager Aceh Pertamina Surya Suganda mengatakan program penanaman mangrove tersebut berkolaborasi dengan Pemerintah Aceh melalui Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Dinas Kelautan Perikanan untuk mewujudkan kelestarian lingkungan dan ekosistem mangrove.
"Program Pertamangrove dan penanaman mangrove ini merupakan kontribusi konsumen Pertamina di Aceh, di mana setiap pembelian bahan bakar minyak jenis Pertamax disisihkan Rp19 untuk program tersebut. Untuk tahap awal, ditanam 10 ribu bibit mangrove di pelabuhan perikanan ini," katanya.
Surya Suganda mengatakan program penanaman mangrove tersebut sebagai wujud komitmen Pertamina untuk senantiasa mendorong penggunaan energi ramah lingkungan serta melestarikan dan konservasi hutan, khususnya mangrove di Provinsi Aceh.
"Program ini merupakan langkah kecil yang dibuat bersama untuk mewujudkan bumi Aceh lebih hijau dan lebih baik. Kami menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang mendukung dan menyukseskan program penanaman mangrove tersebut," kata Surya Suganda.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan Provinsi Aceh Muhammad Daud mengapresiasi Pertamina bersama konsumennya yang peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup terutama wilayah pesisir.
"Kami mendorong program penanaman mangrove menjadi contoh nyata bagi pihak lain untuk ikut berperan aktif dalam upaya mitigasi perubahan iklim serta menciptakan kondisi lingkungan yang lestari bagi masa mendatang," katanya.
Selain itu, Muhammad Daud mengharapkan penanaman 10 batang bibit mangrove tersebut memberikan efek positif dan berdampak luas yang tidak hanya di Provinsi Aceh, tetapi juga di seluruh Indonesia untuk mewujudkan kondisi lingkungan yang lebih hijau dan lebih baik.
"Keberadaan hutan mangrove tidak hanya memperbaiki dan menciptakan kondisi lingkungan yang hijau, tetapi lebih dari itu menghadirkan sumber perekonomian masyarakat. Sebab, keberadaan ekosistem mangrove bisa menjadi sumber pendapatan masyarakat," kata Muhammad Daud.
Baca juga: SBA tanam mangrove dan lepas 2.000 bibit kakap putih
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2023