Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Republik Indonesia melakukan visitasi tiga program studi magister di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
“Kita berharap tiga program pendidikan pasca sarjana yang kita usulkan ini, nantinya dapat disetujui oleh tim asesmen,” kata Wakil Ketua bidang Akademik dan Kelembagaan, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Dr Erizar dalam keterangannya diterima di Meulaboh, Senin.
Ada pun tiga program pendidikan yang dilakukan visitasi tersebut diantaranya Manajemen Pendidikan Islam, Ekonomi Syariah, serta Studi Islam dengan peninjau terdiri dari Dr Lukman Nugraha, M.Ed dari Subkoor Bina Prodi Subdit Pengembangan Akademik Direktorat PTKI Kemenag RI, Dr H Asep Iwan Setiawan, MAg, AMC dari Asesor BAN-PT, serta Dr Sri Rahmi, MA dari asesor BAN-PT.
Dr Erizar mengatakan jika nantinya ketiga program pendidikan paska sarjana tersebut disetujui, maka STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh berencana membuka pendaftaran mahasiswa baru di semester genap tahun akademik 2024.
Menurutnya, pembukaan prodi paska sarjana strata dua (S2) tersebut sebetulnya memang sangat didambakan oleh sivitas STAIN Meulaboh, dan masyarakat Aceh khususnya yang berdomisili di wilayah pantai barat selatan Aceh.
“Dengan adanya prodi ini, juga mendukung perubahan bentuk STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh menjadi IAIN, yang kita doakan akan terwujud pada tahun ini,” kata Erizar menambahkan.
Sedangkan gedung perkuliahan paska sarjana tersebut nantinya dipusatkan di Kampus Gampa berlokasi di ruas Jalan Sisingamangaraja, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Dr H Syamsuar, MAg mengatakan perguruan tinggi tersebut sebetulnya telah berdiri sejak tahun 1985 dengan satu program pendidikan yaitu Pendidikan Agama Islam bernama STIT.
Kemudian perguruan tinggi tersebut berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam dengan tiga program studi, dan pada tahun 2014 lalu telah berstatus sebagai perguruan tinggi negeri.
“Saat ini, STAIN Teungku Dirundengn Meulaboh telah mempunyai 12 program studi dengan 3 program studi magister yang sedang dilakukan visitasi,” sebutnya.
Dr Syamsuar Basyariah mengharapkan dengan adanya visitasi tersebut, diharapkan pembukaan tiga program studi paskasarjana tersebut dapat disetujui, sehingga masyarakat di wilayah pantai barat selatan Aceh bisa belajar di kampus tersebut untuk mendapatkan gelar magister.
Baca juga: STAIN Meulaboh-Kejaksaan Negeri Aceh Barat jalin kerja sama bidang hukum
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“Kita berharap tiga program pendidikan pasca sarjana yang kita usulkan ini, nantinya dapat disetujui oleh tim asesmen,” kata Wakil Ketua bidang Akademik dan Kelembagaan, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Dr Erizar dalam keterangannya diterima di Meulaboh, Senin.
Ada pun tiga program pendidikan yang dilakukan visitasi tersebut diantaranya Manajemen Pendidikan Islam, Ekonomi Syariah, serta Studi Islam dengan peninjau terdiri dari Dr Lukman Nugraha, M.Ed dari Subkoor Bina Prodi Subdit Pengembangan Akademik Direktorat PTKI Kemenag RI, Dr H Asep Iwan Setiawan, MAg, AMC dari Asesor BAN-PT, serta Dr Sri Rahmi, MA dari asesor BAN-PT.
Dr Erizar mengatakan jika nantinya ketiga program pendidikan paska sarjana tersebut disetujui, maka STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh berencana membuka pendaftaran mahasiswa baru di semester genap tahun akademik 2024.
Menurutnya, pembukaan prodi paska sarjana strata dua (S2) tersebut sebetulnya memang sangat didambakan oleh sivitas STAIN Meulaboh, dan masyarakat Aceh khususnya yang berdomisili di wilayah pantai barat selatan Aceh.
“Dengan adanya prodi ini, juga mendukung perubahan bentuk STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh menjadi IAIN, yang kita doakan akan terwujud pada tahun ini,” kata Erizar menambahkan.
Sedangkan gedung perkuliahan paska sarjana tersebut nantinya dipusatkan di Kampus Gampa berlokasi di ruas Jalan Sisingamangaraja, Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.
Ketua STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Dr H Syamsuar, MAg mengatakan perguruan tinggi tersebut sebetulnya telah berdiri sejak tahun 1985 dengan satu program pendidikan yaitu Pendidikan Agama Islam bernama STIT.
Kemudian perguruan tinggi tersebut berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam dengan tiga program studi, dan pada tahun 2014 lalu telah berstatus sebagai perguruan tinggi negeri.
“Saat ini, STAIN Teungku Dirundengn Meulaboh telah mempunyai 12 program studi dengan 3 program studi magister yang sedang dilakukan visitasi,” sebutnya.
Dr Syamsuar Basyariah mengharapkan dengan adanya visitasi tersebut, diharapkan pembukaan tiga program studi paskasarjana tersebut dapat disetujui, sehingga masyarakat di wilayah pantai barat selatan Aceh bisa belajar di kampus tersebut untuk mendapatkan gelar magister.
Baca juga: STAIN Meulaboh-Kejaksaan Negeri Aceh Barat jalin kerja sama bidang hukum
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024