Meulaboh (Antaranews Aceh) - Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Dr Inayatillah MAg menyatakan pihaknya akan terus mendorong para dosen untuk mengikuti pelatihan dan melakukan riset yang berkualitas, serta mengupayakan akselerasi guru besar.
"Nanti akan kita seleksi doktor-doktor yang ada di STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh untuk dibantu proses guru besar melalui proses akselerasi," katanya disela-sela acara serahterima jabatan ketua perguruan tinggi tersebut di Meulaboh, Senin (4/2) siang.
Menurutnya, dosen merupakan unsur terpenting dalam membentuk sumber daya manusia berkualitas.
Pendidikan menurutnya, bukan hanya sebatas transfer knowledge (membagi ilmu pengetahuan), melainkan harus dilakukan dengan berbagaimacam upaya seperti melakukan berbagai riset dan pengabdian.
"Jika hanya tranfer pengetahuan, STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dan kampus-kampus yang lain telah selesai, karena hari ini semua pengetahuan bisa diakses dengan mudah di internet,” katanya.
Di era sekarang ini, selain harus memiliki standar pendidikan S2 dan S3, dosen wajib memiliki kreativitas dan inovasi. Hal tersebut diperlukan, agar dosen mampu membangkitkan minat dan bakat mahasiswa.
Selain itu, ada tiga hal yang akan dibenah dalam waktu dekat diantaranya perangkat kerja (team work), stakeholder (pemangku kepentingan) dan kreativitas dosen serta mahasiswa.
Inayatillah mengatakan, lumrahnya setiap kepemimpinan menginginkan iklim yang kondusif dan didukung perangkat kerja atau team work yang solid. Segala ego pribadi dan sektoral harus disingkirkan.
“Filosofinya, saya mengerjakan apa yang anda tidak bisa dan anda mengerjakan apa yang saya tak bisa. Sama-sama bekerja, bukanlah team work. Itu adalah kerja individual,” jelasnya.
Hal lain yang tak kalah penting, peran pemangku kepentingan juga sangat menentukan dalam memajukan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh. Tak hanya dosen sebagai tenaga pendidik, tapi juga seluruh karyawan, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
“Hal tersebut menjadi kunci percepatan pengembangan dan peningkatan kualitas STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh,” tegasnya.
Ia berharap, kerjasama dan hubungan baik yang telah terjalin dengan semua pihak selama ini, dapat terus ditingkatkan, kata Inayatillah.
Sebelumnya, Dr Syamsuar MAg menyampaikan rasa bangganya atas perubahan yang terjadi di STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh saat ini.
Hadirnya ketua baru, membuktikan bahwa lembaga pendidikan tinggi ini bukanlah perguruan tinggi lokal seperti sediakala. Akan tetapi, lembaga ini sudah menjadi sebuah perguruan tinggi nasional yang ada di Indonesia.
“STAIN sudah menasional, presiden juga sudah memberi sinyal agar segera menjadi IAIN,” ujarnya.
Lepas sambut dan Sertijab ini ditandai dengan penyerahan buku memori pembangunan STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dari ketua lama Dr Syamsuar, M.Ag (2015-2019), kepada ketua baru Dr Inayatillah, M.Ag.
Inayatillah resmi memimpin STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh hingga tahun 2022. Ia dilantik Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin pada 7 Januari 2019, di Kementerian Agama RI.
STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh akselerasi doktor jadi guru besar
Selasa, 5 Februari 2019 7:07 WIB