Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh meminta kabupaten/kota untuk melakukan pencatatan data ragam warisan karya budaya kategori seni untuk selanjutnya mengusulkan seni yang telah menjadi ciri khas setiap daerah agar dapat di daftarkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.

“Alhamdulillah pada tahun 2023, dari 12 karya budaya asal kabupaten/kota di Aceh yang kita usulkan 11 di antaranya telah mendapat sertifikat WBTB dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek),” kata Kepala Bidang Bahasa dan Seni Disbudpar Aceh Nurlaila Hamjah di Banda Aceh, Kamis.

Ia menjelaskan kabupaten/kota di Aceh untuk mengusulkan warisan seni terdiri dari kesenian, tarian, alat musik dan lain-lain yang telah menjadi bagian dari peradaban setiap daerah yang nantinya akan diusulkan ke Kemendikbudristek RI.

Menurut dia semakin banyak warisan budaya dalam domain seni pertunjukan masuk dalam pengakuan Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia maka akan menjadi bagian untuk meningkatkan kunjungan dalam sebuah kawasan.

Baca: Anjungan "The Golden Island" pikat pengunjung PKA-8 lewat ragam atraksi seni

“Penetapan WBTb ini merupakan tonggak penting dalam melestarikan identitas budaya kita yang beragam dan ini akan menginspirasi para pihak terkait serta masyarakat Aceh untuk sama-sama menjaga dan mempromosikannya.

 Ia mengatakan beragam seni yang masuk dalam pengakuan WBTb tersebut akan menjadi daya tarik bagi setiap orang yang memahami seni daerah khususnya untuk melihat dan menikmati langsung penampilan seni pertunjukan khas sebuah daerah.

Adapun 11 karya budaya dari Aceh resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia tahun 2023 yakni Semeuleung Raja (Aceh Jaya), Gegedem (Aceh Tengah), Keujreun Blang (Aceh Besar), Rateb Berjalan (Aceh Tamiang), Madeung (Aceh), Munirin Reje (Aceh Timur), Khanduri Uteun (Aceh Timur), Geudeu-Geudeu (Pidie), Tari Langsir Haloban (Aceh Singkil), Bahasa Devayan (Simeulue), dan Hiem (Aceh).

Baca: Disbudpar perkenalkan seni tutur untuk generasi muda
 

Pewarta: M Ifdhal

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024