Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur mencatat jumlah anak bayi bawah lima tahun atau balita yang mengalami kurang gizi di kabupaten tersebut mencapai 1.296 sepanjang 2023.

"Angka anak kurang gizi pada 2023 terpantau mengalami penurunan dari tahun sebelumnya pada 2022 mencapai 1.725 anak,"kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur, Abdullah, Kamis.

Adapun ribuan anak kurang gizi tersebut tersebar di 27 puskesmas di Kabupaten Aceh Timur. Penyebab banyaknya anak mengalami kekurangan gizi tersebut terjadi disaat transisi. 

Artinya, seorang anak mengalami penurunan gizi di usianya enam bulan di saat anak sudah membutuhkan makanan tambahan selain ASI, kata Abdullah.

"Di saat anak memasuki usia enam bulan banyak berat badannya menurun karena asupan yang diberikan tidak sesuai kebutuhan gizi. Maka dari itu perlu menjaga pola makanan keluarga yang lebih sehat, beragam, bergizi dan seimbang kepada anak penderita gizi," kata Abdullah.

Abdullah mengatakan turunnya angka tersebut akibat berbagai upaya dilakukan untuk menangani masalah itu. Di antaranya memberikan pelayanan kesehatan untuk ibu hamil selama kehamilannya hingga setelah persalinan.

Selanjutnya, anak yang sudah dilahirkan tersebut terus dipantau pertumbuhan dan perkembangannya sebulan sekali hingga usia prasekolah, kata Abdullah. 

Abdullah menambahkan pihaknya juga memberikan pemahaman kepada orang tua dan keluarga mengenai pemenuhan kebutuhan gizi dan pola pengasuhan anak yang baik. Dan memberian makanan tambahan dan suplemen gizi bagi anak dan ibu hamil. 

Selain itu, upaya lain yang dilakukan pihaknya yaitu mengusulkan alat  ultrasonografi (USG) ke seluruh puskesmas, sehingga bisa menjadi alat deteksi awal kehamilan.

"Para ibu hamil sudah bisa dilakukan deteksi awal apabila ada risiko pada proses persalinan atau ada gangguan pertumbuhan pada janin," kata Abdullah.
 

Pewarta: Hayaturrahmah

Editor : M.Haris Setiady Agus


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024