Tapaktuan (ANTARA Aceh) - Masyarakat di Kecamatan Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan merasa keberatan menerima beras sejahtera (rastra) dari Bulog Sub Divre Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), karena kualitasnya jelek.

Keterangan yang dihimpun di Tapaktuan, Selasa, beras yang disalurkan untuk periode Januari - April 2017 untuk 336 kepala keluarga penerima manfaat tersebut bulirnya dalam kondisi hancur dan berwarna kekuning-kuningan.

Bahkan, dalam beberapa karung lainnya juga sempat ditemukan beras bercampur batu.

Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Tapaktuan, Harmaini alias Utih yang dikonfirmasi membenarkan kondisi sebagian beras yang disalurkan Bulog pada 10 Mei 2017 itu dalam kondisi kurang bagus.

"Sebelum disalurkan ke masing-masing gampong atau desa, beras itu terlebih dulu kami cek. Hasilnya memang benar dalam kondisi kurang bagus, tapi itu bukan seluruhnya melainkan hanya sebagian," kata Harmaini.

Karena kondisi kerusakan terhadap beras dinilai tidak begitu fatal, ujar Harmaini, maka mayoritas masyarakat penerima manfaat masih bisa menerimanya kecuali khusus satu karung seberat 15 Kg yang terpaksa harus dikembalikan oleh Keuchik (kades) Gampong Lhok Reukam kepada pihak Bulog karena benar-benar tidak bisa dimanfaatkan.

"Yang ada mengembalikan beras bantuan itu hanya Gampong Lhok Reukam sebanyak satu karung seberat 15 Kg, karena kondisinya benar-benar rusak parah, sedangkan yang lain masih dapat diterima meskipun beras itu memang bulirnya dalam kondisi hancur," jelasnya.

Penegasan senada juga disampaikan Kepala Bagian Perekonomian Setdakab Aceh Selatan, Fujianto. Menurutnya, setelah menerima laporan dari Camat Tapaktuan, pihaknya langsung turun ke lokasi melakukan pengecekan. Hasilnya, memang benar kondisi beras bantuan yang disalurkan itu kurang bagus.

"Beras itu bukan tidak layak ya, sebab kalau untuk dikonsumsi tetap masih layak. Namun jika dikatakan dalam kondisi kurang bagus itu benar. Karena faktanya adalah bulir beras itu dalam kondisi hancur dan berwarna kuning," ungkapnya.

Menyikapi hal itu, kata dia, pihaknya berencana dalam waktu dekat ini akan menyurati Bulog Sub Divre Blangpidie agar ke depannya dapat menyalurkan beras dalam kondisi lebih bagus lagi kepada masyarakat.

Fujianto menyebutkan, jumlah keseluruhan penerima manfaat Rastra di Kabupaten Aceh Selatan tahun 2017 sebanyak 14.395 KK. Angka itu mengalami penambahan sebanyak 1.309 KK jika dibandingkan tahun 2016.

Sementara itu, Kepala Bulog Sub Divre Blangpidie, Armia mengatakan, beras bantuan tersebut hancur karena terlalu lama disimpan di gudang Bulog. Khusus untuk wilayah Aceh Selatan gudang tersebut berlokasi di Gampong Teupin Gajah, Kecamatan Kluet Utara.

"Sebenarnya beras itu sudah harus disalurkan pada bulan Januari atau paling lambat Februari 2017, tapi baru bisa disalurkan pada Mei 2017," kata Armia.

Untuk menghindari kembali terulangnya persoalan serupa, Armia berjanji akan memerintahkan petugas Bulog di gudang Kecamatan Kluet Utara untuk lebih berhati-hati lagi dalam menyeleksi dan menyortir beras sebelum diserahkan kepada masyarakat penerima manfaat.

"Intinya sebenarnya lebih kepada faktor keterlambatan penyaluran. Karena khusus Aceh Selatan berlangsung empat bulan sekali sehingga beras cukup lama tersimpan di gudang. Padahal jika langsung disalurkan pada bulan Februari kami yakin beras itu masih dalam kondisi segar," katanya.

Pewarta: Hendrik

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017