Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya membutuhkan dana Rp2,7 triliun untuk rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa di kabupaten tersebut.

"Kebutuhan anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi Pidie Jaya pascagempa mencapai Rp2,7 triliun," kata Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi di Banda Aceh, Rabu.

Sebelumnya, gempa dengan kekuatan 6,5 Skala Richter (SR) melanda Kabupaten Pidie Jaya pada 7 Desember 2016 pukul 05.36 WIB. Akibat gempa tersebut ribuan rumah, toko, sekolah, serta fasilitas publik lainnya rusak. Korban meninggal dunia mencapai 102 orang.

Wakil Bupati Pidie Jaya Said Mulyadi menyebutkan, kebutuhan dana Rp2,7 triliun untuk tiga tahun masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Dana sebesar itu untuk membangun kembali ribuan rumah serta fasilitas publik lainnya.

"Rumah rusak yang terdata sekitar 2.200 unit. Selain rumah, dana Rp2,7 triliun itu juga digunakan untuk pembangunan jalan jembatan serta fasilitas publik lainnya seperti sekolah dan rumah ibadah," ungkap Said Mulyadi.

Untuk tahun anggaran 2017, kata dia, anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa mencapai Rp534 miliar. Dana tersebut bersumber dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencapai Rp161 miliar.

Kemudian dana yang dianggarkan oleh Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya mencapai Rp343 miliar. Serta dana yang dialokasikan pemerintah provinsi sekitar Rp30 miliar lebih.

"Dana tersebut digunakan untuk rekonstruksi rumah, perbaikan jalan dan jembatan serta lain sebagainya. Saat ini, proyek-proyek rekonstruksi selain rumah, sedang dalam proses pelelangan," kata dia.

Menyangkut dengan pembangunan rumah, Said Mulyadi mengatakan, akan dikerjakan kelompok masyarakat. Setiap kelompok bertanggung jawab membangun 20 rumah. Dana pembangunannya langsung dikirim ke rekening kelompok tersebut.

"Tujuan melibatkan kelompok masyarakat untuk memberdayakan mereka. Namun, mereka tidak bisa sembarangan membangun rumah karena diawasi ketat konsultan pengawas," ujar Said Mulyadi.

Pewarta: M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017