Balai Bahasa Provinsi Aceh (BBPA) terus berupaya mengembangkan keterampilan menulis puisi dan cerpen bagi pelajar SMP dan SMA se Kota Banda Aceh lewat kegiatan bengkel sastra.
"Bengkel sastra ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa, tetapi juga untuk membuka wawasan mereka terhadap keindahan sastra dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya," kata Kepala BBPA, Umar Solikhan di Banda Aceh, Selasa.
Dirinya menyampaikan, kegiatan pengembangan sastra untuk generasi muda memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga dan menghargai warisan budaya bangsa.
Sebab, sastra bukan hanya bentuk ekspresi kreatif, melainkan juga cerminan dari kehidupan dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
"Sastra memiliki peran penting dalam membentuk karakter serta menggali nilai-nilai budaya bangsa," ujarnya.
Kegiatan bengkel sastra ini dilaksanakan sejak Maret dan April 2024 selama empat kali pertemuan intensif.Peserta dibimbing langsung oleh para praktisi sastra berpengalaman, yaitu Rahmat Nuthihar, Hidayatullah, Fauzan Santa, dan Hendra Kasmi.
Baca: Tingkatkan literasi, Badan Bahasa wacanakan distribusi 21 juta buku
"Setiap pertemuan akan berfokus pada pengenalan dan penguatan teknik menulis sastra, pemahaman tema, serta eksplorasi nilai-nilai sastra di masyarakat," katanya.
Umar menuturkan, puncak akhir kegiatan tersebut nantinya adalah penerbitan antologi puisi dan cerpen karya siswa sebagai bukti nyata dari potensi dan kreativitas generasi muda menciptakan karya sastra.
"Keberadaannya juga akan menjadi sarana yang efektif untuk memperluas jangkauan apresiasi terhadap karya sastra remaja di tingkat lokal maupun nasional," ujarnya.
Dengan demikian, program ini tidak hanya menjadi wahana mengekspresikan diri para pelajar, tetapi juga sebagai langkah konkret mewujudkan apresiasi terhadap karya sastra anak bangsa.
Dirinya berharap, upaya ini mampu memberikan dampak positif dalam pengembangan minat dan bakat sastra pelajar di tanah rencong.
"Para peserta juga diharapkan mampu menjelajahi keindahan dan nilai-nilai sastra yang tercermin dalam karya-karya mereka sendiri," demikian Umar Solikhan.
Baca: Tergolong rentan, BBPA revitalisasi bahasa Aceh dan Gayo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Bengkel sastra ini tidak hanya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan menulis siswa, tetapi juga untuk membuka wawasan mereka terhadap keindahan sastra dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya," kata Kepala BBPA, Umar Solikhan di Banda Aceh, Selasa.
Dirinya menyampaikan, kegiatan pengembangan sastra untuk generasi muda memiliki peran yang sangat vital dalam menjaga dan menghargai warisan budaya bangsa.
Sebab, sastra bukan hanya bentuk ekspresi kreatif, melainkan juga cerminan dari kehidupan dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
"Sastra memiliki peran penting dalam membentuk karakter serta menggali nilai-nilai budaya bangsa," ujarnya.
Kegiatan bengkel sastra ini dilaksanakan sejak Maret dan April 2024 selama empat kali pertemuan intensif.Peserta dibimbing langsung oleh para praktisi sastra berpengalaman, yaitu Rahmat Nuthihar, Hidayatullah, Fauzan Santa, dan Hendra Kasmi.
Baca: Tingkatkan literasi, Badan Bahasa wacanakan distribusi 21 juta buku
"Setiap pertemuan akan berfokus pada pengenalan dan penguatan teknik menulis sastra, pemahaman tema, serta eksplorasi nilai-nilai sastra di masyarakat," katanya.
Umar menuturkan, puncak akhir kegiatan tersebut nantinya adalah penerbitan antologi puisi dan cerpen karya siswa sebagai bukti nyata dari potensi dan kreativitas generasi muda menciptakan karya sastra.
"Keberadaannya juga akan menjadi sarana yang efektif untuk memperluas jangkauan apresiasi terhadap karya sastra remaja di tingkat lokal maupun nasional," ujarnya.
Dengan demikian, program ini tidak hanya menjadi wahana mengekspresikan diri para pelajar, tetapi juga sebagai langkah konkret mewujudkan apresiasi terhadap karya sastra anak bangsa.
Dirinya berharap, upaya ini mampu memberikan dampak positif dalam pengembangan minat dan bakat sastra pelajar di tanah rencong.
"Para peserta juga diharapkan mampu menjelajahi keindahan dan nilai-nilai sastra yang tercermin dalam karya-karya mereka sendiri," demikian Umar Solikhan.
Baca: Tergolong rentan, BBPA revitalisasi bahasa Aceh dan Gayo
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024