Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Pihak perusahaan menyatakan masyarakat agar mewaspadai kampanye hitam dari pihak luar negeri yang berusaha melemahkan industri kelapa sawit yang perkembangannya cukup pesat dalam mendorong ekonomi rakyat di Indonesia, khususnya Aceh.

"Dalam perdagangan minyak nabati dunia, minyak kelapa sawit telah menggeser posisi minyak kedelai.  Untuk itu kita harus wewaspadai kampanye hitam yang berusaha melemahkan industri sawit Indonesia," kata Manajer Humas PT Astra Agro Lestari Tbk wilayah Aceh, Riduan Manik di Banda Aceh, Kamis.

Industri kelapa sawit dari tahun ke tahun menjadi komoditi strategis Indonesia dengan memberi kontribusi besar bagi pendapatan negara yang pada tahun 2016 pemasukan devisa dari insdustri ini mencapai Rp250 triliun.

Dikatakan, bagi Indonesia sawit terbukti mampu menggerakkan roda ekonomi daerah dengan menyediakan lapangan kerja.

"Ini berkah yang diberikan Allah SWT kepada bangsa kita, karena kelapa sawit hanya bisa tumbuh produktif di daerah khatulistiwa seperti Indonesia dan Malaysia," tutur dia.

Riduan menegaskan, karena perannya yang begitu besar dalam mendorong perekonomian daerah, maka semua pihak perlu menjaga keberlangsungan industri sawit di daerah, termasuk juga memberi edukasi dan bantuan teknis budidaya kepada para petani kelapa sawit swadaya dalam upaya meningkatkan produktivitas tanamannya.

Menurut Riduan pada tahun 2016, dari total kebutuhan minyak nabati dunia sebesar 162 juta ton, sebesar 39 persen disuplai dari minyak sawit, 33 persen minyak kedelai, 17 persen minyak rapeseed dan 10 persen minyak bunga matahari, sedangkan pada tahun 1980, kebutuhan minyak kedelai mencapai 55 persen.

"Data tersebut membuktikan tergerusnya minyak kedelai oleh minyak sawit," ujarnya.

Pada bagian lain, Riduan menjelaskan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, anak perusahaan Astra Agro yakni PT Karya Tanah Subur (Kabupaten Aceh Barat), PT Perkebunan Lembah Bhakti (Aceh Singkil) dan PT Tunggal Perkasa Plantations-3 (Aceh Jaya) menjalankan program kemitraan serta implementasi tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di empat bidang; ekonomi, pendidikan, lingkunag dan kesehatan.

Beberapa prestasi yang diraih PT KTS di antaranya memperoleh Proper Hijau 2016, zero accident (no kecelakaan kerja) tingkat provinsi 2016.     
    
Sementara PT PBL di Aceh Singkil menggulirkan CSR berupa tapak sekolah SMPN3 Singkut seluas 1 hektare, sedangkan PT TPP3 Aceh Jaya menggulirkan program CSR pendampingan CRU Sampoinet selama tiga tahun.


Pewarta:

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017