Kementerian Pertanian (Kementan) RI membantu petani di Kabupaten Aceh Selatan berupa alat mesin pertanian (alsintan) guna meningkatkan produktivitas padi di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Selatan Nyaklah di Aceh Selatan, Senin, mengatakan alsintan bantuan Kementan RI tersebut berupa pompa air. Bantuan pompa air tersebut ditujukan kepada petani sawah tadah hujan.
"Bantuan alsintan ini berupa satu unit mesin pompa air. Alsintan ini merupakan bantuan Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat JenderaL Sarana dan Prasarana yang sumber dana melalui APBN 2024," kata Nyaklah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Selatan itu menyebutkan alsintan tersebut diserahkan kepada kelompok tani Desa Sawah Tingkeum, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan.
Nyaklah menjelaskan bantuan tersebut diberikan untuk mengairi persawahan, khususnya di areal tadah hujan maupun yang kekurangan air. Dengan harapan, produktivitas padi di lahan tadah hujan dan kekurangan air tersebut bisa meningkat.
Baca: Pemkab Aceh Selatan raih dua juara pertama pada TTG Provinsi Aceh
"Dengan adanya bantuan alsintan ini diharapkan petani di Kabupaten Aceh Selatan dapat memenuhi target dan meningkatkan produktivitas padi, sehingga upaya pemerintah daerah mencapai swasembada beras dapat terwujud," katanya.
Sebelumnya, Nyaklah menyatakan pihaknya menargetkan produksi padi di Kabupaten Aceh Selatan sebanyak 39,7 ribu ton pada 2024 dengan produktivitas sebesar 4,55 ton per hektare
"Target produksi padi di Kabupaten Aceh Selatan pada tahun ini hampir sama dari tahun sebelumnya. Target tahun ini sebesar 39,7 ribu ton," kata Nyaklah menyebutkan.
Luas areal persawahan di Kabupaten Aceh Selatan mencapai 7.461 hektare yang tersebar di 18 kecamatan. Wilayah yang memiliki areal persawahan terluas di antaranya Kluet Raya, Labuhanhaji Raya, dan Trumon Raya.
Terkait kendala produksi, Nyaklah menyebutkan ada beberapa persoalan yang menghambat upaya-upaya peningkatan produktivitas padi. Di antara masih terbatasnya alat dan mesin pertanian yang menjadi penunjang produksi.
Selain itu, juga persoalan jaringan irigasi, sehingga pengairan areal persawahan tidak merata. Solusi untuk pengairan yang terkendala dengan jaringan irigasi bisa dilakukan dengan pompanisasi.
"Kami mengharapkan dukungan pemerintah pusat dan provinsi mengatasi kendala-kendala tersebut, sehingga produktivitas padi bisa menjadi lebih maksimal," kata Nyaklah.
Baca: Aceh Selatan pamerkan produk UMKM di ajang AMFF
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Selatan Nyaklah di Aceh Selatan, Senin, mengatakan alsintan bantuan Kementan RI tersebut berupa pompa air. Bantuan pompa air tersebut ditujukan kepada petani sawah tadah hujan.
"Bantuan alsintan ini berupa satu unit mesin pompa air. Alsintan ini merupakan bantuan Kementerian Pertanian RI melalui Direktorat JenderaL Sarana dan Prasarana yang sumber dana melalui APBN 2024," kata Nyaklah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Selatan itu menyebutkan alsintan tersebut diserahkan kepada kelompok tani Desa Sawah Tingkeum, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan.
Nyaklah menjelaskan bantuan tersebut diberikan untuk mengairi persawahan, khususnya di areal tadah hujan maupun yang kekurangan air. Dengan harapan, produktivitas padi di lahan tadah hujan dan kekurangan air tersebut bisa meningkat.
Baca: Pemkab Aceh Selatan raih dua juara pertama pada TTG Provinsi Aceh
"Dengan adanya bantuan alsintan ini diharapkan petani di Kabupaten Aceh Selatan dapat memenuhi target dan meningkatkan produktivitas padi, sehingga upaya pemerintah daerah mencapai swasembada beras dapat terwujud," katanya.
Sebelumnya, Nyaklah menyatakan pihaknya menargetkan produksi padi di Kabupaten Aceh Selatan sebanyak 39,7 ribu ton pada 2024 dengan produktivitas sebesar 4,55 ton per hektare
"Target produksi padi di Kabupaten Aceh Selatan pada tahun ini hampir sama dari tahun sebelumnya. Target tahun ini sebesar 39,7 ribu ton," kata Nyaklah menyebutkan.
Luas areal persawahan di Kabupaten Aceh Selatan mencapai 7.461 hektare yang tersebar di 18 kecamatan. Wilayah yang memiliki areal persawahan terluas di antaranya Kluet Raya, Labuhanhaji Raya, dan Trumon Raya.
Terkait kendala produksi, Nyaklah menyebutkan ada beberapa persoalan yang menghambat upaya-upaya peningkatan produktivitas padi. Di antara masih terbatasnya alat dan mesin pertanian yang menjadi penunjang produksi.
Selain itu, juga persoalan jaringan irigasi, sehingga pengairan areal persawahan tidak merata. Solusi untuk pengairan yang terkendala dengan jaringan irigasi bisa dilakukan dengan pompanisasi.
"Kami mengharapkan dukungan pemerintah pusat dan provinsi mengatasi kendala-kendala tersebut, sehingga produktivitas padi bisa menjadi lebih maksimal," kata Nyaklah.
Baca: Aceh Selatan pamerkan produk UMKM di ajang AMFF
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024