Meulaboh (ANTARA Aceh) - Masyarakat Desa Seuneubok Tengoh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh sangat membutuhkan tenaga bidan untuk membantu persalinan dan menempati Polindes yang sudah terbangkalai.

Rosmawar, warga Desa Seuneubok Tengoh, Kecamatan Arongan Lambalek di Meulaboh, Senin mengatakan, masyarakat desa yang membutuhkan pertolongan medis untuk berobat atau periksa kesehatan sebelum bersalin harus datang ke desa lain yang memiliki tenaga bidan.

"Saya sendiri terpaksa membawa anak saya berobat ke Pustu Desa Rimba Langgeh karena Polindes desa kami tidak aktif. Kami tentunya berharap pemerintah dapat menempatkan tenaga bidan di desa kami ini," sebutnya.

Hal tersebut juga dilaporkan tiga pemudi desa yang kini berkiprah dalam Jurnalis Warga (JW) yakni Hilda Mariani, Rosita dan Mardhatillah yang memantau rutin kegiatan desa, alokasi dana desa serta pelayanan dasar guna menyukseskan pembangunan desa.

Polindes Seuneubok Tengoh pernah diaktifkan sekitar tiga bulan oleh seorang bidan bernama Vera, dengan jadwal buka 2 kali dalam seminggu, namun yang bersangkutan pindah tugas karena pasien berobat kurang dan status lahan Polindes disengketakan.

Senada juga diutarakan Kepala Desa Seuneubok Tengoh, Arifin. Ia mengatakan, alasan pemindahan bidan pemerintah tersebut sangat disayangkan, karena bukan hanya tidak tersedia tenaga medis, tapi juga membuat fasilitas dibangun pemerintah terbangkalai.

Kata dia, pada 2016 pemerintahan desa pernah memintakan kepada Puskesmas Arongan Lambalek agar menempatkan seorang bidan desa di Polindes tersebut, namun belum direalisasi hingga 2017 dengan alasan-alasan tertentu.

"Bahkan kita sudah pernah mengganggarkan biaya honor untuk bidan desa dengan memasukan nama mereka dalam daftar honor sebagai Kader Posyandu, tapi tidak ada yang bersedia menetap apalagi mengaktifkan Polindes ini," sebutnya.

Sementara itu Kepala Puskesmas Arongan Lambalek, Adnen, menyatakan, pembangunan Polindes Seuneubok Tengoh, Aceh Barat itu tidak berdasarkan standar nasional kesehatan nasional terkait kebutuhan dan jarak tempuh dengan pemukiman.

Menurut Adnen, keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan di kawasan setempat sudah tersedia dua Puskesmas Pembantu (Pustu) di desa tetangga yang berjarak hanya sekitar setengah kilometer dari Desa Seuneubok Tengoh.

"Jika dilihat dari standar kesehatan nasional untuk satu orang tenaga kesehatan bertanggung jawab terhadap seratus pasien, banyak Polindes dan Pustu di Arongan karena faktor geografis, namun dari jumlah penduduk sudah imbang," sebutnya.

Dia menjelaskan, jarak tempuh antar desa tersebut masih memenuhi standar nasional pelayanan kesehatan karena itu diharapkan masyarakat tidak mempermasalahkan dengan tidak aktifnya Polindes Seuneubok Tengoh karena bisa dikafer dari desa terdekat.

Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017