Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Selatan mulai melaksanakan intervensi serentak percepatan penurunan stunting tingkat dengan melibatkan semua pemangku kepentingan di daerah itu.
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma di Aceh Selatan, Jumat, mengatakan intervensi serentak pencegahan stunting tersebut menjadi gerakan bersama yang berkelanjutan pada 2024.
"Intervensi serentak ini di antaranya dengan memastikan cukupkan layanan lebih luas dalam menangani stunting yang meliputi deteksi dini masalah gizi dan kesehatan," katanya.
Menurut Pj Bupati, intervensi serentak tersebut dilakukan tepat sasaran dan efektif. Sasaran intervensi ditujukan kepada yang memiliki risiko tinggi, sehingga penanganan stunting dapat dilakukan terpadu.
Dalam intervensi serentak tersebut, kata dia, diperlukan koordinasi dan kolaborasi dengan setiap pemangku kepentingan dan kebijakan guna mempercepat penanganan dan penurunan stunting di Kabupaten Aceh Selatan.
Baca: Posyandu Aceh Besar laksanakan timbang serentak cegah stunting
"Kami mengharapkan semua pemangku kepentingan dapat menginisiasi berbagai inovasi sesuai dengan permasalahan yang ada, agar target penurunan stunting dapat tercapai," kata Pj Bupati Aceh Selatan.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Aceh Selatan Yuliani Irvana mengatakan stunting tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi dipengaruhi banyak hal serta dalam jangka waktu yang lama.
"Hal mempengaruhi stunting tersebut seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi, penyakit menular dan kesehatan lingkungan. Faktor lainnya seperti dukungan keluarga dan sosial masyarakat, tingkat pendidikan, dan lainnya," katanya.
Kabupaten Aceh Selatan termasuk dengan angka prevelensi stunting yang tinggi. Berdasarkan data survei studi status gizi oleh Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Selatan mencapai 34,8 persen.
Dengan intervensi serentak tersebut, kata dia, diharapkan mampu menurunkan angka stunting. Intervensi tersebut tidak hanya di sisi kesehatan, tetapi juga lingkungan serta prasarana dan sarana lainnya.
"Dengan intervensi serentak ini diharapkan Kabupaten Aceh Selatan mampu menurunkan angka prevelensi stunting serta pencegahannya," kata Yuliani Irvana.
Baca: Pemkab Aceh Barat luncurkan gerakan intervensi serentak cegah stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Penjabat (Pj) Bupati Aceh Selatan Cut Syazalisma di Aceh Selatan, Jumat, mengatakan intervensi serentak pencegahan stunting tersebut menjadi gerakan bersama yang berkelanjutan pada 2024.
"Intervensi serentak ini di antaranya dengan memastikan cukupkan layanan lebih luas dalam menangani stunting yang meliputi deteksi dini masalah gizi dan kesehatan," katanya.
Menurut Pj Bupati, intervensi serentak tersebut dilakukan tepat sasaran dan efektif. Sasaran intervensi ditujukan kepada yang memiliki risiko tinggi, sehingga penanganan stunting dapat dilakukan terpadu.
Dalam intervensi serentak tersebut, kata dia, diperlukan koordinasi dan kolaborasi dengan setiap pemangku kepentingan dan kebijakan guna mempercepat penanganan dan penurunan stunting di Kabupaten Aceh Selatan.
Baca: Posyandu Aceh Besar laksanakan timbang serentak cegah stunting
"Kami mengharapkan semua pemangku kepentingan dapat menginisiasi berbagai inovasi sesuai dengan permasalahan yang ada, agar target penurunan stunting dapat tercapai," kata Pj Bupati Aceh Selatan.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Aceh Selatan Yuliani Irvana mengatakan stunting tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi dipengaruhi banyak hal serta dalam jangka waktu yang lama.
"Hal mempengaruhi stunting tersebut seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi, penyakit menular dan kesehatan lingkungan. Faktor lainnya seperti dukungan keluarga dan sosial masyarakat, tingkat pendidikan, dan lainnya," katanya.
Kabupaten Aceh Selatan termasuk dengan angka prevelensi stunting yang tinggi. Berdasarkan data survei studi status gizi oleh Kementerian Kesehatan RI menyatakan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Aceh Selatan mencapai 34,8 persen.
Dengan intervensi serentak tersebut, kata dia, diharapkan mampu menurunkan angka stunting. Intervensi tersebut tidak hanya di sisi kesehatan, tetapi juga lingkungan serta prasarana dan sarana lainnya.
"Dengan intervensi serentak ini diharapkan Kabupaten Aceh Selatan mampu menurunkan angka prevelensi stunting serta pencegahannya," kata Yuliani Irvana.
Baca: Pemkab Aceh Barat luncurkan gerakan intervensi serentak cegah stunting
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024