Pemerintah Kabupaten Aceh Besar menyatakan saat ini sedang mengkaji dan mempersiapkan regulasi untuk penggunaan dana belanja tidak terduga (BTT) untuk penanganan dampak kekeringan yang mengakibatkan kekurangan air bersih di daerah setempat.
 
"Pemerintah Kabupaten Aceh Besar terus bergerak cepat dalam menangani kekurangan air bersih akibat dampak kemarau yang melanda beberapa gampong dalam kecamatan Lhoknga Aceh Besar, salah satunya adalah distribusi air bersih dengan menggunakan mobil tangki," kata Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto di Lambaro, Minggu.
 
Ia menjelaskan penggunaan dana BTT yang sedang dikaji tersebut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar dan PUPR Aceh Besar.
 
"Kami telah memutuskan untuk melakukan sejumlah langkah yang akan dilakukan dalam mengatasi dampak kekeringan yang mengakibatkan warga di sejumlah gampong kekurangan air bersih," katanya saat memimpin rapat terbatas penanganan dampak kekeringan di Aceh Besar.

Baca juga: Krisis air bersih di Naga Umbang Aceh Besar, diduga karena eksploitasi tambang
 
Ia mengatakan selain mengkaji dan mempersiapkan regulasi tindaklanjut secara berkesinambungan, dirinya telah menginstruksikan pendistribusian air bersih ke daerah-daerah terdampak kekeringan.
 
Ia menyebutkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mountala mengerahkan 4 (empat) armada dengan suplay mencapai 16.000 liter air bersih pada Sabtu.
 
"Sejak awal, kami telah turun langsung dan memerintahkan PDAM Tirta Mountala dan pihak terkait lainnya mendistribusikan air bersih kepada warga dengan menggunakan mobil tangki," katanya.
 
Menurut dia langkah cepat yang dilakukan tersebut merupakan bagian dari kehadiran pemerintah dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana.
 
Dalam kesempatan tersebut Pemkab Aceh Besar telah menyurati PJ Gubernur Aceh untuk membangun WTP baru di kabupaten itu untuk menambah kapasitas produksi PDAM Tirta Mountala sehingga mampu memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Aceh besar.
 
"Kami juga telah menyurati PT SBA agar membantu masyarakat di kecamatan Lhoknga yang terdampak kekeringan dengan melakukan pengerukan sumur warga, membuat sumur bor serta memperbaiki sumber air yang ada di Kecamatan Lhoknga," katanya.

Baca juga: Nestapa Petani Kala Anomali Iklim: Gagal Panen Suburkan Utang
 
Pihaknya juga telah menyurati BWS agar menambah waktu jatah air di Bendungan Lambadeuk sehingga dapat memberi suplai air kepada masyarakat.
 
Ia mengatakan saat ini PUPR Aceh Besar juga sudah menurunkan tim guna mengidentifikasi sumber sumber air baru yang bisa dimanfaatkan untuk pembuatan sumur bor.
 
"Kami juga telah menindak lanjuti surat Imuem Mukim Lhoknga dengan menyurati Dinas Perkim Aceh terkait permohonan pembangunan Embung air bersih Krueng Raba," katanya.
 
Kemudian bagian dari ikhtiar bersama adalah menyurati pimpinan MPU Aceh Besar untuk pelaksanaan Shalat minta hujan di beberapa kemukiman dalam Kecamatan Lhoknga.
 
"Kita terus berikhtiar agar hujan segera turun di Kawasan Aceh Besar sehingga kekeringan yang melanda sejumlah daerah dapat berlalu," katanya.
 
Pemkab Aceh Besar serta warga Lhoknga menyampaikan terima kasih atas penanggulangan yang telah dilakukan oleh pihak Brimob Aceh, pengusaha serta Tokoh Lhoknga yang ikut peduli.
 
"Alhamdulillah telah muncul kepedulian kolektif atas persoalan kekurangan air bersih di seputaran Lhoknga, termasuk adanya bantuan pemasangan kran air di sumur bor di kawasan Lamkruet," katanya.
 
Kepala BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil menambahkan dana BTT merupakan anggaran yang dipersiapkan dan dianggarkan khusus saat penyusunan anggaran dan nantinya dapat digunakan pada kejadian-kejadian luar biasa yang anggaran tersebut tidak teranggarkan direguler.
 
"Anggaran BTT tersebut peruntukannya salah satunya untuk kejadian bencana alam salah satunya yaitu bencana kekeringan," katanya.

Baca juga: PDAM distribusi air bersih dengan mobil tangki atasi kekeringan Aceh Besar

Pewarta: M Ifdhal

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024