Bank Indonesia Provinsi Aceh memberikan bantuan sarana pembayaran digital yaitu Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) bagi sembilan kelompok wanita tani (KWT) di Kota Banda Aceh, dalam upaya akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan digital di provinsi itu.
“QRIS salah satu pembayaran terkini dengan tagline cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Karena transaksi sangat mudah ini merupakan terobosan untuk meningkatkan inklusi keuangan,” kata Kepala Bank Indonesia Aceh Rony Widijarto di Banda Aceh, Minggu.
Bantuan sarana pembayaran digital tersebut diberikan secara simbolis kepada pada pembukaan Sambot Muharram Raya di kawasan ekosistem digital Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, dalam rangka menyambut bulan Muharram dan percepatan inklusi keuangan.
Adapun KWT yang menerima bantuan itu di antaranya KWT Mama Ceko, KWT Bina Bersama, KWT Green House, KWT Damai Sepakat, KWT Mujur, KWT Mekar Beu Sejahtera, KWT Banna Tani, KWT Ceudah Farm, dan KWT Allium Cepa.
Sembilan KWT tersebut merupakan binaan Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DP2KP) Banda Aceh yang telah konsisten menjual produk ketahanan pangan.
BI dan DP2KP Banda Aceh bekerjasama untuk meningkatkan inklusi keuangan dan digitalisasi pembayaran melalui aktivasi QRIS untuk KWT binaan Pemkot Banda Aceh itu.
Menurut Rony, inkulis keuangan merupakan akses keuangan kepada masyarakat, sehingga menggunakan QRIS maka transaksi akan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Bahkan yang tidak punya rekening bank pun juga akan mudah terlayani, yang akhirnya akan meningkatkan layanan keuangan digital,” ujarnya.
Selain penyerahan bantuan sarana QRIS, Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan program sosial Bank Indonesia berupa perlengkapan Podcast sebagai media dakwah kepada Masjid Raya Baiturrahman, serta alat pendingin bagi Masjid Besar Subulussalam.
Tak hanya itu, Bank Indonesia juga memberi bantuan dukungan sarana pra sarana serta digitalisasi pembayaran program tanam cabai Pemerintah Kota Banda Aceh, sebagai upaya dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Kami berharap momentum tahun baru hijriah ini akan dapat mempercepat transformasi digital dan membuat kehidupan masyarakat Aceh dengan ekonomi lebih baik lagi,” ujarnya.
Baca juga: Bank Indonesia: Usaha mikro dominasi pengguna QRIS di Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
“QRIS salah satu pembayaran terkini dengan tagline cepat, mudah, murah, aman, dan handal. Karena transaksi sangat mudah ini merupakan terobosan untuk meningkatkan inklusi keuangan,” kata Kepala Bank Indonesia Aceh Rony Widijarto di Banda Aceh, Minggu.
Bantuan sarana pembayaran digital tersebut diberikan secara simbolis kepada pada pembukaan Sambot Muharram Raya di kawasan ekosistem digital Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, dalam rangka menyambut bulan Muharram dan percepatan inklusi keuangan.
Adapun KWT yang menerima bantuan itu di antaranya KWT Mama Ceko, KWT Bina Bersama, KWT Green House, KWT Damai Sepakat, KWT Mujur, KWT Mekar Beu Sejahtera, KWT Banna Tani, KWT Ceudah Farm, dan KWT Allium Cepa.
Sembilan KWT tersebut merupakan binaan Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DP2KP) Banda Aceh yang telah konsisten menjual produk ketahanan pangan.
BI dan DP2KP Banda Aceh bekerjasama untuk meningkatkan inklusi keuangan dan digitalisasi pembayaran melalui aktivasi QRIS untuk KWT binaan Pemkot Banda Aceh itu.
Menurut Rony, inkulis keuangan merupakan akses keuangan kepada masyarakat, sehingga menggunakan QRIS maka transaksi akan bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Bahkan yang tidak punya rekening bank pun juga akan mudah terlayani, yang akhirnya akan meningkatkan layanan keuangan digital,” ujarnya.
Selain penyerahan bantuan sarana QRIS, Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan program sosial Bank Indonesia berupa perlengkapan Podcast sebagai media dakwah kepada Masjid Raya Baiturrahman, serta alat pendingin bagi Masjid Besar Subulussalam.
Tak hanya itu, Bank Indonesia juga memberi bantuan dukungan sarana pra sarana serta digitalisasi pembayaran program tanam cabai Pemerintah Kota Banda Aceh, sebagai upaya dalam Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
“Kami berharap momentum tahun baru hijriah ini akan dapat mempercepat transformasi digital dan membuat kehidupan masyarakat Aceh dengan ekonomi lebih baik lagi,” ujarnya.
Baca juga: Bank Indonesia: Usaha mikro dominasi pengguna QRIS di Aceh
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024