Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Industri pengolahan produk perikanan di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh, masih minim dan tidak sebanding dengan besarnya potensi perikanan di daerah setempat.

Kepala Dinas Kelautan Peternakan dan Pertanian  Kota Lhokseumawe M.Rizal, Jumat mengatakan,  industri pengolahan perikanan di Kota Lhokseumawe dalam bentuk skala mikro sangat minim jumlahnya, apalagi dalam bentuk industri besar produk perikanan bahkan tidak ada.

Padahal sebagaimana disebutkan, potensi perikanan terutama jenis ikan tangkap di wilayah perairan  Lhokseumawe dan sekitarnya sangat besar. Akan tetapi, industri pengolahannya sangat terbatas dan hanya pada tingkat pengolahan produk ikan asin.

Akibat tidak berkembangnya industri pengolahan ikan tersebut, maka berakibat kepada kesejahteraan nelayan sendiri karena minimnya nilai jual. Namun apabila, banyaknya tangkapan ikan dan mampu diserap dengan baik oleh industri produk perikanan, kesejahteraan nelayan akan meningkat.

Tambah Kadis DKPP Kota Lhokseumawe itu lagi, persoalan tidak berkembangnya industri kecil produk perikanan disebabkan oleh pola pikir masyarakat nelayan juga.

Padahal, sebagaimana pengakuannya, pihak terkait telah memberikan pelatihan kepada masyarakat nelayan terutama kaum wanita terhadap cara pengolahan ikan selain ikan asin agar dapat menjadi produk baru perikanan seperti bakso ikan dan lainnya.

"Kita ada memberikan pelatihan kepada masyarkat nelayan, agar produk perikanan dapat lebih bernilai lagi, namun sulit berkembang. Salah satu faktornya adalah malas," ucap Rizal.

Namun apabila, industri perikanan dapat berkembang dengan baik baik tingkat mikro maupun makro. Maka nelayan juga akan sejahtera karena semakin bernilainya berbagai produk perikanan.  
   
Begitu juga apabila hadirnya industri perikanan  dalam skala besar yang dapat mengolah tepung ikan, produk ikan sarden dan lain sebagaianya, akan semakin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat pesisir, kata Rizal.


Pewarta: Mukhlis

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017