Pemerintah Kabupaten Aceh Besar mengevaluasi Penanganan Siaga Darurat Bencana kekeringan Kabupaten Aceh Besar tahun 2024 yang berlangsung di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada yang mengakibatkan warga kesulitan memperoleh air bersih.
“Sesuai dengan informasi dan pantauan di lapangan beberapa hari terakhir, curah hujan semakin merata, sehingga sumur masyarakat sudah naik permukaan airnya,” kata Sekda Kabupaten Aceh Besar Sulaimi di Jantho, Jumat.
Ia menjelaskan hujan yang turun di kawasan Lhoknga dan Peukan Bada dapat terus berlanjut sehingga bencana kekeringan yang melanda Kecamatan Lhoknga dan sebagian Peukan Bada dapat segera berakhir.
“Kami memberikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah membantu mengatasi bencana kekeringan di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada dengan ikut serta mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan,” kata Sulaimi yang juga Komandan Posko Siaga Darurat Bencana Kekeringan di Kecamatan Lhoknga
Ia mendoakan agar musibah tersebut segera berakhir, sehingga ketersediaan air bersih untuk masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.
Baca: Pemkab turunkan tim pastikan kondisi terkini kekeringan di Lhoknga
Kalaksa BPBD Aceh Besar Ridwan Jamil mengatakan untuk menangani darurat kekeringan, terutama di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada, Pemkab Aceh Besar dibantu TNI, Polri, PDAM Tirta Mountala, BPPW Aceh, dan berbagai donatur lainnya sejak awal kekeringan sudah responsif untuk membantu warga.
Ia mengatakan sejak 4 Juli hingga 22 Agustus 2024 (50 hari), pihaknya sudah mendirikan posko siaga darurat kekeringan yang dipusatkan di Kecamatan Lhoknga.
Ridwan Jamil yang juga Wadan Posko Siaga Darurat Bencana Kekeringan di Kecamatan menyebutkan bantuan air bersih yang telah disalurkan sejak bencana kekeringan di kedua kecamatan itu sudah mencapai 5 900.500 liter air bersih yang didistribusikan di 30 gampong di Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada.
"Alhamdulillah, dalam beberapa hari terakhir, hujan mulai turun dengan intensitas sedang dan tinggi di beberapa kawasan di Aceh Besar, termasuk di kecamatan yang selama ini mengalami kelangkaan air bersih akibat kekeringan," katanya.
Ia mengatakan saat ini masih tersisa beberapa gampong yang membutuhkan suplai air bersih hingga kondisi seluruhnya kembali normal.
Baca: PMI salurkan 342 jerigen di daerah kekeringan Aceh Besar
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024