Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh menggandeng lembaga buruh dunia, International Labour Organization (ILO) untuk bekerja sama mengembangkan dan memperkuat ekosistem rantai minyak nilam di Provinsi Aceh.
Rektor USK Prof Marwan di Banda Aceh, Selasa, mengatakan kerja sama ini bertujuan merancang rencana induk dalam penguatan ekosistem rantai minyak nilam, sehingga memberi keuntungan kepada petani di Provinsi Aceh.
"Aceh dikenal sebagai penghasil minyak nilam. Kerja sama dengan ILO ini bertujuan memperkuat ekosistem minyak nilam, sehingga meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani di Provinsi Aceh," kata Marwan.
Baca juga: OJK kembangkan ekosistem keuangan inklusi di sentra nilam Aceh Besar
Rektor menyebutkan nilam Aceh dikenal sejak awal abad 20. Universitas Syiah Kuala mulai fokus dalam program pengembangan nilam sejak 10 tahun silam, di mana saat itu tingkat kesejahteraan petani masih rendah.
"Ketika itu, harga minyak nilam yang dijual petani berkisar Rp200 ribuan hingga Rp300 ribu per kilogram. Kini, harga minyak nilam mencapai Rp2,3 juta per kilogram. Minyak nilam dibutuhkan oleh berbagai industri dunia, sehingga menjadi potensi besar bagi petani di Aceh," kata Marwan.
Direktur ILO Indonesia dan Timur Leste Simrin C Singh menyambut baik kerja sama penguatan ekosistem rantai minyak nilam di Provinsi Aceh dengan Universitas Syiah Kuala. Dengan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani nilam.
"Kerja sama ini menjadi momentum penting bagi petani nilam di Aceh. Kerja sama ini akan meningkatkan kapasitas petani nilam melalui pelatihan komprehensif, termasuk akses pasar serta peningkatan akses keuangan bagi petani," katanya.
Ia mengatakan minyak nilam Aceh memiliki potensi mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Sektor minyak nilam tersebut juga berpeluang membuka banyak lapangan kepada masyarakat lokal.
"Dengan kerja sama ini, kami mempersiapkan dasar bagi rantai ekosistem minyak nilam berkelanjutan serta mendukung petani di Aceh memasarkan komoditas nilam hingga ke pasar internasional," kata Simrin C Singh.
Baca juga: ARC USK Banda Aceh perkuat kerjasama untuk pengembangan inovasi nilam
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
Rektor USK Prof Marwan di Banda Aceh, Selasa, mengatakan kerja sama ini bertujuan merancang rencana induk dalam penguatan ekosistem rantai minyak nilam, sehingga memberi keuntungan kepada petani di Provinsi Aceh.
"Aceh dikenal sebagai penghasil minyak nilam. Kerja sama dengan ILO ini bertujuan memperkuat ekosistem minyak nilam, sehingga meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani di Provinsi Aceh," kata Marwan.
Baca juga: OJK kembangkan ekosistem keuangan inklusi di sentra nilam Aceh Besar
Rektor menyebutkan nilam Aceh dikenal sejak awal abad 20. Universitas Syiah Kuala mulai fokus dalam program pengembangan nilam sejak 10 tahun silam, di mana saat itu tingkat kesejahteraan petani masih rendah.
"Ketika itu, harga minyak nilam yang dijual petani berkisar Rp200 ribuan hingga Rp300 ribu per kilogram. Kini, harga minyak nilam mencapai Rp2,3 juta per kilogram. Minyak nilam dibutuhkan oleh berbagai industri dunia, sehingga menjadi potensi besar bagi petani di Aceh," kata Marwan.
Direktur ILO Indonesia dan Timur Leste Simrin C Singh menyambut baik kerja sama penguatan ekosistem rantai minyak nilam di Provinsi Aceh dengan Universitas Syiah Kuala. Dengan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas petani nilam.
"Kerja sama ini menjadi momentum penting bagi petani nilam di Aceh. Kerja sama ini akan meningkatkan kapasitas petani nilam melalui pelatihan komprehensif, termasuk akses pasar serta peningkatan akses keuangan bagi petani," katanya.
Ia mengatakan minyak nilam Aceh memiliki potensi mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Sektor minyak nilam tersebut juga berpeluang membuka banyak lapangan kepada masyarakat lokal.
"Dengan kerja sama ini, kami mempersiapkan dasar bagi rantai ekosistem minyak nilam berkelanjutan serta mendukung petani di Aceh memasarkan komoditas nilam hingga ke pasar internasional," kata Simrin C Singh.
Baca juga: ARC USK Banda Aceh perkuat kerjasama untuk pengembangan inovasi nilam
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024