Pj Bupati Aceh Tengah Subhandhy AP menyoroti pentingnya partisipasi dan peran aktif masyarakat dalam mengawasi proyek pembangunan di daerah itu.
"Kami ingin masyarakat terlibat aktif dalam mengawasi proyek-proyek ini agar dapat mencapai hasil yang optimal," kata Subhandhy di Aceh Tengah, Jumat (1/11).
Hal itu disampaikan Subhandhy saat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proyek-proyek Dana Otonomi Khusus Aceh (Doka) tahun anggaran 2024 yang sedang berjalan di daerah itu.
Ia menyampaikan kegiatan monitoring dan evaluasi bertujuan untuk menilai progres pembangunan dan memastikan setiap pekerjaan telah mengutamakan kualitas serta terkait dampaknya terhadap masyarakat.
"Semua pihak harus berkomitmen untuk memperbaiki proses dan meningkatkan efektivitas penggunaan dana otsus. Kita tidak boleh mengabaikan masalah yang ada. Evaluasi ini adalah langkah awal untuk memperbaiki segala kekurangan," ujarnya.
Kali ini monitoring dan evaluasi dilakukan di dua wilayah kecamatan yakni Kecamatan Bebesen dan Kecamatan Kebayakan.
Diantaranya meninjau pembangunan gedung administrasi Pondok Pesantren Ikhwanul Kala Kemili, pengadaan mobiler Dayah Maqamah Mahmuda Simpang IV, peningkatan pembangunan air bersih, jalan desa, pembangunan TPT Kampung Tansaran, dan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) dalam wilayah Kecamatan Bebesen.
Sedangkan di Kecamatan Kebanyakan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap delapan paket pekerjaan yakni pengadaan ambulan PSC, belanja alat kedokteran umum TPS limbah medis, pengadaan buku elektronik, dan pembangunan jalan lingkungan Kampung Jongok Bathin.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap pembangunan infrastruktur memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Aceh Tengah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024
"Kami ingin masyarakat terlibat aktif dalam mengawasi proyek-proyek ini agar dapat mencapai hasil yang optimal," kata Subhandhy di Aceh Tengah, Jumat (1/11).
Hal itu disampaikan Subhandhy saat melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proyek-proyek Dana Otonomi Khusus Aceh (Doka) tahun anggaran 2024 yang sedang berjalan di daerah itu.
Ia menyampaikan kegiatan monitoring dan evaluasi bertujuan untuk menilai progres pembangunan dan memastikan setiap pekerjaan telah mengutamakan kualitas serta terkait dampaknya terhadap masyarakat.
"Semua pihak harus berkomitmen untuk memperbaiki proses dan meningkatkan efektivitas penggunaan dana otsus. Kita tidak boleh mengabaikan masalah yang ada. Evaluasi ini adalah langkah awal untuk memperbaiki segala kekurangan," ujarnya.
Kali ini monitoring dan evaluasi dilakukan di dua wilayah kecamatan yakni Kecamatan Bebesen dan Kecamatan Kebayakan.
Diantaranya meninjau pembangunan gedung administrasi Pondok Pesantren Ikhwanul Kala Kemili, pengadaan mobiler Dayah Maqamah Mahmuda Simpang IV, peningkatan pembangunan air bersih, jalan desa, pembangunan TPT Kampung Tansaran, dan Rehab Rumah Tidak Layak Huni (RLTH) dalam wilayah Kecamatan Bebesen.
Sedangkan di Kecamatan Kebanyakan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap delapan paket pekerjaan yakni pengadaan ambulan PSC, belanja alat kedokteran umum TPS limbah medis, pengadaan buku elektronik, dan pembangunan jalan lingkungan Kampung Jongok Bathin.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap pembangunan infrastruktur memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Aceh Tengah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024