Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) telah mengumumkan rencana untuk memperbaiki irigasi yang rusak di Lembah Sabil pada tahun 2025. 

Pengumuman ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Abdya, Hendri Yadi di Blangpidie, Minggu.

“Kami telah meninjau lokasi irigasi yang jebol di Lembah Sabil. Kerusakan ini sangat mengganggu para petani di musim tanam,” ujar Hendri Yadi saat ditanya wartawan.

Menurutnya, kondisi irigasi yang rusak ini telah menyebabkan banyak petani kesulitan mendapatkan air yang cukup untuk mengairi sawah mereka saat musim tanam.

Hendri menjelaskan bahwa pihaknya telah melaporkan kerusakan tersebut kepada pemerintah provinsi untuk segera ditangani. 

“Ini merupakan kewenangan balai provinsi, dan mereka telah berjanji akan memperbaikinya pada tahun anggaran 2025,” tambahnya. 

Namun, Hendri menekankan bahwa perbaikan seharusnya tidak perlu menunggu hingga tahun 2025 dan bisa menggunakan anggaran tanggap darurat.

 “Musim tanam sudah dekat, dan kondisi ini sangat mengganggu para petani,” katanya.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa irigasi di Gampong Meurandeh, Kecamatan Lembah Sabil, Abdya, mengalami kerusakan. 

Akibatnya, 150 hektar lahan sawah milik petani mengalami kesulitan air di musim tanam tahun 2024. 

“Irigasi yang jebol menyebabkan air tidak mengalir dengan baik ke sawah,” kata seorang petani, Jon Parmen. 

Jon Parmen menjelaskan bahwa kerusakan irigasi disebabkan oleh lantai saluran tesier yang sudah dimakan usian (tua). 

“Bagian yang jebol sekitar 10 meter, sehingga air yang seharusnya mengalir ke sawah malah kembali ke sungai tanpa melalui saluran irigasi,” jelasnya.

Para petani di Lembah Sabil sangat berharap agar perbaikan irigasi ini dapat segera dilakukan. Mereka khawatir bahwa jika perbaikan ditunda hingga tahun 2025, hasil panen mereka akan terus menurun akibat kurangnya pasokan air.

 “Kami sangat berharap pemerintah bisa segera mengambil tindakan. Setiap musim tanam sangat penting bagi kami, dan tanpa irigasi yang baik, kami tidak bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” ungkap petani itu.

Selain itu, Hendri Yadi juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mencari solusi terbaik bagi para petani.

 “Kami akan terus berupaya agar perbaikan ini bisa dipercepat. Kami memahami betapa pentingnya irigasi bagi para petani, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan mereka mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan,” tutupnya.

Pewarta: Suprian

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2024