Meulaboh (ANTARA Aceh) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Meteorologi Meulaboh, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, memprakirakan sejumlah wilayah ini berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
         
"Adanya perlambatan kecepatan angin di wilayah pesisir Barat Selatan Aceh yang mengakibatkan penumpukkan massa udara yang membawa uap air dari Samudera Hindia," kata Petugas Forecaster on Duty BMKG Meulaboh, Angga Yudha, Jum'at.

Ia menjelaskan, adanya kondisi tersebut memicu terbentuknya awan-awan konvektif yang mengakibatkan terjadinya hujan pada beberapa wilayah di Aceh, seperti Meulaboh (Aceh Barat, Calang (Aceh Jaya), Suka Makmue (Nagan Raya), Blang Pidie (Abdya), Tapaktuan (Aceh Selatan), Singkil (Aceh Singkil), Sinabang (Simeulue) dan Kota Subulussalam.

Kemudian, angin ketinggian permukaan sampai 3.000 feet umumnya bertiup dari barat dengan kecepatan 5-25 km/jam, tinggi gelombang perairan barat dan selatan Aceh diperkirakan 1,5-3 meter berlaku untuk tiga hari ke depan.

Sementara itu Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Boby Syahputra, menambahkan, saat ini posisi Aceh dalam status waspada banjir setelah adanya penyampaian dari pihak terkait.

Malahan kata Boby, ada Kabupaten Singkil, melaporkan kepada pihaknya sudah dalam posisi siaga banjir, menyusur curah hujan mengguyur daerah tersebut sempat merendam pemukiman warga dalam dua hari terakhir.

"Aceh waspada banjir, ada peringatan potensi curah hujan tinggi, tapi menyangkut peningkatan status siaga di tetapkan oleh kabupaten/kota. Seperti Aceh Singkil beberapa hari lalu mereka sudah siaga, karena ada pemukiman tergenang,"jelasnya.

Boby Syahputra menyampaikan, apabila satu kabupaten atau kota dilanda bencana alam seperti banjir, maka kewenangan penangananan tanggap darurat masih berlaku untuk tingkat daerah dua atau Pemerintah Daerah setempat.

BPBA baru turun melakukan penanganan, apabila banjir sudah mengepung hingga dua kabupaten atau lebih, sehingga menyebabkan terganggunnya akses jalan lintas provinsi atau terjadinya lonjakan jumlah pengungsian akibat banjir terus meningkat.

"Kemudian termasuk juga seperti Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhulta), seperti di Aceh Barat baru baru ini, nah kalau itu sudah menjadi bencana nasional, bukan hanya kita, BNPB juga menangulangi, sudah kewenangan lintas sektoral,"katanya menambahkan.


Pewarta: Anwar

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017