Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh menyatakan asap yang keluar dari fondasi rumah warga Alue Naga, Banda Aceh, bukan bersumber dari gas.

"Kami sudah periksa, asap tersebut bukan karena adanya gas di dalam tanah," kata Kepala Bidang Minyak dan Gas (Migas) Dinas ESDM Aceh Joni di Banda Aceh, Sabtu.

Didamping Kepala Dinas ESDM Aceh Akmal Husein, Joni menuturkan, pihaknya menurunkan tim pemeriksa setelah menerima informasi ada rumah warga di Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, mengeluarkan asap.

"Tadi malam kami dapat informasi ada keluar asap. Warga menduga asap tersebut gas. Malam itu juga kami menyiapkan peralatan untuk memastikan apakah asap tersebut gas atau bukan," ujarnya.

Namun, sebut Joni, setelah diperiksa dengan detektor, ternyata sumber asap tidak mengandung gas. Dugaan sementara, asap yang keluar tersebut berasal dari panas kabel tanah jaringan listrik.

"Saat digali, sempat keluar asap. Tapi, asap tersebut bukan dari gas. Kalau gas, tentu terasa bau karena mengandung mentana. Tapi ini tidak. Jadi, kami menyimpulkan ini karena panas dari arde listrik rumah tersebut. Jadi, jaringan listriknya tinggal perbaiki saja," kata dia.

Joni memaparkan, asap atau gas biasa keluar dari tanah kalau terjadi kemarau dalam waktu lama dan tiba-tiba hujan. Gas tersebut keluar dari bebatuan dan ini sering terjadi di sekitar rumah warga.

"Gas disertai asap seperti ini sering terjadi. Dan ini tidak berlangsung lama. Untuk kasus seperti ini, kami tidak mengingat pasti berapa jumlahnya terjadi di Aceh," kata Joni.

Sebelumnya, sebuah fondasi rumah di Dusun Kutara, Gampong Alue Naga, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, mengeluarkan asap. Kejadian tersebut berlangsung sejak Jumat (15/9) siang hingga jelang magrib.

Warga setempat menduga asap tersebut dari gas dalam tanah. Kejadian tersebut sempat membuat warga panik dan waswas. Rumah tersebut akhirnya dipasangi garis polisi agar warga tidak mendekat dari sumber asap.

Ferry Suganda, penghuni rumah mengatakan, sebelum keluar asap yang diduga gas, halaman rumah yang disewanya sempat tergenang air karena saat itu hujan.

"Saat tergenang, tampak gelembung seperti air mendidih. Sebelumnya juga di sekitar gelembung air tersebut, tanah dan bebatuan juga terasa panas," kata Mahasiswa Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, asal Aceh Singkil, tersebut.

Posisi sumber asap, kata dia, berada di arde atau kabel instalasi tanah jaringan listrik. Tetangga sempat menyarankan agar arus listrik dari jaringan PLN dimatikan. Setelah dimatikan, asap juga masih terlihat beberapa jam kemudian.

"Kami sempat panik. Kami semalam juga tidak berani tidur di rumah. Kami terpaksa menginap di rumah kerabat karena khawatir terjadi hal tidak diinginkan," kata Ferry Suganda. 

Pewarta: M Haris SA

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017