Banda Aceh (ANTARA Aceh) - Wakil Bupati Aceh Besar Tgk H Husaini A Wahab menyatakan salah satu upaya menyelamatkan generasi muda dari penyalahgunaan narkoba adalah dengan penguatan nilai-nilai agama di kalangan masyarakat muslim dan generasi muda.

"Saat ini Indonesia darurat narkoba. Pemerintah bersama masyarakat harus menyelamatkan masyarakat dan generasi muda di seluruh Aceh Besar khususnya dan Indonesia umumnya," kata Husaini di Jantho, Rabu.

Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela rapat kerja Pemetaan Kawasan Rawan Narkoba di Pedesaan antara menjadi pembicara pada Badan Narkotika Nasional (BNN) Pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar di Jantho.

Ia menjelaskan dalam Rangka Membangun Karakter Masyarakat yang Bebas Narkoba. Salah satu visi pembangunan Kabupaten Aceh Besar tahun 2017-2022 adalah untuk terwujudnya Aceh Besar yang maju, sejahtera, dan bermartabat dalam syariat Islam.

Adapun misi yang akan dijalankan itu meliputi pelaksanaan syariat Islam, peningkatan sumber daya manusia, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab, peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis mukim dan gampong serta percepatan laju pembangunan masyarakat pesisir, terisolir dan tertinggal.

"Dari enam misi yang yang menjadi arah pembangunan Kabupaten Aceh Besar, terdapat tiga misi yang berkaitan langsung dengan pembangunan karakter masyarakat yaitu pelaksanaan Syariat Islam, peningkatan sumber daya manusia dan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berbasis mukim dan gampong," katanya.

Ia mengatakan dalam pelaksanaan syariat Islam di Aceh Besar, mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat dan aparatur di Aceh Besar, program pendidikan dan pelatihan sadar Narkoba, dan pembentukan perkumpulan penyuluh narkoba di dayah dan pengembangan seni budaya islami dan kreativitas pemuda.

Terkait dengan peningkatan sumber daya manusia, mencakup membangun bidang pendidikan formal antara lain meliputi program pemberdayaan sekolah bebas narkoba dan program penguatan pengetahuan guru tentang Narkoba.

Sedangkan pendidikan non formal meliputi program pemberdayaan masyarakat sadar narkoba dan program penyuluhan dan penguatan Pemuda serta Karang Taruna.

Kemudian di bidang kesehatan, dilaksanakan melalui program pembangunan rumah sakit dan panti rehabilitasi ketergantungan Narkotika dan obat terlarang serta penyuluhan narkoba melalui Puskesmas dan rumah sakit daerah.

Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN Brigjen Pol Juansih mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk menyukseskan Program Nasional Alternative Development dalam rangka penurunan produksi ganja dan peningkatan pendapatan petani melalui penanaman komoditi unggulan daerah.

Ia menjelaskan sejak tahun 2008, BNN telah mencanangkan program alternative development atau pemberdayaan alternatif yang bertujuan mengajak masyarakat berpola hidup sehat sehingga tidak lagi menanam ganja.

Sebaliknya, masyarakat diharapkan meningkatkan keterampilan usaha tani dengan menanam tanaman komoditi yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat desa.

Program tersebut telah dilaksanakan di Aceh dan Sumatera Utara yang terdiri dari sejumlah kabupaten. Di Aceh, salah satu kabupatennya adalah Aceh Besar yang meliputi Kecamatan Seulimuem, Montasik, Kuta Cot Glie, Kuta Malaka, Suka Makmur dan Indrapuri.

Ia menambahkan pembinaan tersebut, sudah mencapai 26 kawasan, 864 orang yang dibina, 760 hektar lahan yang dialihfungsikan melalui 25 jenis tanaman alternatif. Keberhasilan tersebut juga didukung oleh pemangku kepentingan terkait, seperti Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan dan Perkebunan di Aceh Besar.

Kepala BNNP Aceh Brigjen Pol Faisal Abdul Naser juga berharap dukungan semua pihak sehingga berbagai program untuk mewujudkan pembinaan dan peningkatan ekonomi masyarakat tersebut berjalan secara baik.

"Dukungan berbagai pihak sangat berharga untuk menyelamatkan masyarakat dari bahaya narkoba, khususnya di Aceh," katanya. 


Pewarta: Muhammad Ifdhal

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017