Lhokseumawe (ANTARA Aceh) - Anjloknya harga karet dalam waktu yang lama membuat petani di Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, memilih tanaman lain yang lebih produktif dan ekonomis.
Azhari, petani di Kecamatan Nisam, Sabtu menyebutkan, anjloknya harga karet telah terjadi dalam dua tahun terakhir, yakni berkisar antara Rp6.000 hingga Rp7.000/Kg.
Akibat rendahnya harga karet tersebut, membuat petani lebih memilih jenis tanaman perkebunan lainnya yang dianggap lebih ekonomis dan menguntungkan saat ini, seperti kelapa sawit, kakao dan pinang.
Selain itu, terhadap lahan bekas tanaman karet tidak bisa lagi ditanami jenis tanaman yang sama karena dapat mengakibatkan busuk akar.
"Dua tahun lalu, harga karet sampai Rp15 ribu/Kg, sedangkan sekarang harga karet sangat rendah dengan kisaran antara Rp6.000 hingga Rp7.000/Kg," ungkap Azhari.
Lebih lanjut dikatakan, imbas anjloknya harga karet tersebut sangat dirasakan petani, bahkan oleh masyarakat yang sehari-hari bekerja sebagai penderes, karena pendapatan mereka menurun.
"Dengan anjloknya harga karet, tentu saja sangat terasa bagi petani dan juga warga yang bekerja sebagai penderas karet, karena umumnya, upah yang dibayar berdasarkan harga karet," jelas warga Nisam Antara tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017