Kutacane (ANTARA Aceh) - Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Aceh telah mengerahkan tim, dan berbagai peralatan untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Aceh Barat.

"Tim kita telah berangkat dilengkapi mobil tangki, selang, dan pompa apung. Sudah berangkat kemarin (Kamis, 26/10) siang," ucap Kepala BPB Aceh, Yusmadi melalui sambungan telepon di Aceh Tenggara, Jumat.

Dilaporkan, asap tebal kian parah dalam dua pekan terakhir, akibat terbakarnya lahan gambut terutama di dalam kawasan hutan pada daerah pesisir pantai Barat di Aceh tersebut.

Selain delapan orang personel di BPB Aceh, rincinya, sejumlah peralatan seperti satu dari total dua unit mobil tangki, lalu selang sepanjang 300 meter, dan tiga unit mesin pompa apung.

Mereka akan membantu pemadaman karhutla dengan bergabung bersama personel dari institusi lain, karena lahan yang terbakar dikabarkan semakin meluas.

"Tapi sampai saat ini, kita belum dapat kabar berapa luas hutan dan lahan gambut yang terbakar di Aceh Barat," kata Yusmadi.

Seorang warga di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Roni melaporkan, asap tebal akibat dari karhutla terutama di lahan bergambut masih mengepung sejumlah kawasan di kabupaten setempat.

"Asap mulai ketemu dari Desa Peunia hingga sampai ke Desa Blang Beurandang, jalan masih nampak, cuma terasa asap panas saat dihirup karena tidak pakai masker. Kalau di atas sana tidak tahu," katanya.

Lokasi terparah dilanda asap dari karhutla itu berada di Jalan Lintas Meulaboh-Geumpang (Pidie), atau tepatnya di kawasan Kecamatan Kaway XVI.

Kepungan asap dari karhutla ini, juga terlihat seperti kabut yang menutupi pemukiman rumah penduduk setempat.

Sejumlah pengendara dari arah Kecamatan Sungai Mas menuju Meulaboh, cukup merasakan dampaknya, terutama bagi pengendara roda dua di sepanjang jalan lintas kabupaten setempat.

Asap juga tampak jelas menyelimuti Jalan Lintas Nasional Meulaboh-Calang, Kabupaten Aceh Jaya, terutama di Desa Suak Raya, Desa Suak Nie di Kecamatan Johan Pahlawan.

Kondisi tersebut sangat terasa di waktu-waktu tertentu, seperti pagi hingga siang hari. "Dan bahkan, saat malam hari," terangnya.

Pewarta: Muhammad Said

Uploader : Salahuddin Wahid


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2017