Kalangan korban banjir bandang di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, membutuhkan alat pembersih lumpur seperti sekop, cangkul, dan lainnya untuk membersihkan rumah mereka dari timbunan lumpur.

"Kami membutuhkan alat seperti sekop, cangkul, dan lainnya untuk membersihkan timbunan lumpur yang menimbun l hampir sebagian besar rumah warga di desa ini," kata Dahlan (68), korban banjir bandang di Pidie Jaya, Minggu.

Dahlan merupakan warga Gampong Geunteng, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya. Pensiun guru itu kini mengungsi di meunasah tidak jauh dari rumahnya.

Baca juga: Update Bencana Aceh, Pengungsi Manyang Cut harap bantuan tenda untuk perempuan

Dahlan mengatakan timbunan lumpur banjir bandang akibat meluapnya Krueng (sungai) Meureudu menimbun rumahnya dan warga lainnya dengan ketinggian berkisar sepinggang hingga sedada orang dewasa.

"Saat ini, setiap hari kami mengeruk timbunan lumpur dengan alat seadanya, tetapi tidak maksimal. Kami butuh sekop, cangkul, dan alat lainnya untuk mengeruk timbunan lumpur tersebut," katanya.

Dahlan juga mengaku tidak mampu mempekerjakan orang lain untuk mengeruk lumpur serta membersihkan rumahnya terkena banjir bandang yang terjadi pada akhir November 2025.

"Kami tidak sanggup membersihkan rumah dengan tenaga sendiri. Begitu juga untuk mengupah orang lain, kami tidak ada uang. Upahnya mencapai Rp200 ribu per orang," kata Dahlan.

Keuchik Geunteng Usman mengatakan warga terdampak bencana banjir bandang di desa tersebut sebanyak 697 jiwa dari 220 keluarga. Sedangkan warga mengungsi sebanyak 553 jiwa dari 697 keluarga.

"Saat ini, warga mengungsi di empat titik, di antara meunasah setempat, kantor kepala desa, dan tempat lainnya di sekitar desa. Selain itu, juga ada dua dapur umum melayani makanan korban banjir setiap harinya," kata Usman.

Terkait rumah terdampak bencana, kata dia, sebanyak 158 rumah rusak berat, sedang, dan ringan. Semua rumah tersebut tertimbun lumpur hingga ketinggian mencapai 2,5 meter.

"Kami berharap bantuan alat-alat seperti sekop dam cangkul untuk membersihkan lumpur di rumah warga. Jika rumah bisa dibersihkan dari material banjir, maka warga bisa secepatnya pulang," kata Usman.


Baca juga: Pasar di Pidie Jaya mulai ramai pascabencana banjir, tapi harga masih mahal

 

Pewarta: M.Haris Setiady Agus

Editor : Febrianto Budi Anggoro


COPYRIGHT © ANTARA News Aceh 2025